Menurut Ela, masih hitungan jari jumlah yang menerima Kredit Mesra lantaran MoU baru diteken pada 2020. Kondisi Covid-19 yang melanda membuat mereka terbuka jalan untuk mendapatkan Kredit Mesra.
Namun itu tidak serta merta pembiayaan mereka dapatkan. Sebab ketika itu prosedurnya masih cukup sulit untuk ditempuh.
"Pertama layanan khusus, kedua ruang lingkupnya biasa majelis taklim. Jadi bukan komunitas, kalaupun ada harus satu desa. Mungkin satu desa itu ada banyak penyandang disabilitas. Tapi yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi seorang debitur itu tidak mudah," paparnya.
Ela menambahkan, kelima orang yang mendapatkan Kredit BJB Mesra itu dipakai untuk usaha warung 3 orang, satu orang perkayuan dan seorang lagi pertukangan.
Dia berharap, Kredit Mesra semakin luas jangkauannya. Tidak hanya untuk Cianjur saja, melainkan untuk seluruh Jabar.
Editor : Zhafran Pramoedya