"Tentunya kalau kita melihat anggaran untuk pengembangan koperasi itu masih belum mencukupi," ungkapnya.
Tantangan selanjutnya yakni tidak adanya pengarahan dari para ahli koperasi untuk melakukan pengembangan koperasi.
"Karena kita punya Universitas khusus koperasi yaitu Ikopin tapi lulusannya kan juga tidak semuanya bekerja di sektor koperasi," imbuhnya.
Gembong berharap, kedepannya para ahli koperasi ini bisa saling berkolaborasi dan melengkapi untuk bersama-sama mengembangkan koperasi khususnya di Jawa Barat.
"Kedepan diharapkan temen-temen dari Ikopin dibantu dengan universitas-universitas lain yang mempunyai kompetensi melengkapi kompetensi yang dimiliki oleh alumni Ikopin untuk bersama-sama mengembangkan koperasi di Indonesia dan khususnya di Jawa Barat," katanya.
Editor : Rizal Fadillah