get app
inews
Aa Read Next : Peringati HAN 2024, Srikandi Jasa Tirta II Gelar Penyuluhan Generasi Bebas Stunting

Pengmas FK dan LPPM Unjani Lakukan Pencegahan Stunting dengan Skrining Anemia

Selasa, 25 Juli 2023 | 17:57 WIB
header img
Sebanyak 180 siswa mengikuti kegiatan pencegahan stunting yang digelar Pengmas Fakultas Kedokteran Unjani didukung LPPM Unjani, Puskesmas Rende, dan MTSN 4 Cikalong Wetan, KBB, Sabtu (22/7/2023). Foto/Istimewa

CIMAHI,Inews Bandungraya.Id - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) didukung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unjani, Puskesmas Rende, dan MTSN 4 Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengadakan kegiatan Pencegahan stunting.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan melakukan skrining anemia dan pemberian Tablet Fe (tablet tambah darah) pada anak remaja. Sebanyak 180 siswa mengikuti kegiatan yang digelar pada hari Sabtu (24/7/2023) di Gedung Sekolah MTSN 4 Cikalong Wetan, KBB, mulai pukul 08.00-12.00 WIB. Pengabdian masyarakat (pengmas) ini upaya mendukung pemerintah dalam penurunan stunting.

Program intervensi spesifik harus dilakukan sejak masa remaja dan status gizinya harus dipersiapkan sejak dini. Sehingga ketika prediksi Indonesia mendapatkan bonus demografi pada tahun 2045, dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, terhindar dari berbagai masalah kesehatan, salah satunya anemia.

"Anemia merupakan salah satu penyakit yang harus diberikan perhatian khusus, apabila dibiarkan terjadi dalam jangka waktu yang lama akan memberikan dampak yang mempengaruhi kehidupan," kata Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat Unjani, dr. Desy Linasari, MKM, dalam keterangannya.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 didapatkan bahwa anemia pada remaja masih berada diangka 32% yang artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021, salah satu intervensi sebelum kelahiran adalah dengan melakukan aksi bergizi. Yakni membentuk kebiasaan olahraga, sarapan, dan minum tablet tambah darah untuk menurunkan anemia pada remaja dengan target pencapaian 58% di tahun 2024.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat ditemukan bahwa kasus anemia remaja putri di Jawa barat sebesar 41,93%. Sementara angka cakupan remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah pada tahun 2010 masih dibawah angka target nasional yaitu baru sebesar 25,2%.

Menurut Desy, dampak anemia pada remaja bisa terjadi penurunan daya tahan tubuh sehingga remaja akan mudah sakit yang berakibat remaja sering tidak masuk sekolah dan ketinggalan pelajaran dibandingkan dengan teman-temannya. Selain itu remaja akan mudah lelah, lesu, pusing, nafas pedek serta penurunan konsetrasi belajar dikarenakan rendahnya oksigen yang dibawa keseluruh jaringan akibat kadar hemoglobin rendah.

Hal tersebut akan berimbas pada penurunan produktivitas dan prestasi belajar remaja. Ketika saat masa remaja sudah mempunyai anemia, maka mereka berpeluang untuk mengalami anemia pada saat kehamilan sehingga berisiko terjadinya perdarahan saat persalinan dan melahirkan bayi berat lahir rendah.

“Pemberian tablet tambah darah selama ini dilakukan secara blanket approach. Yaitu seluruh remaja putri harus minum tablet tambah darah dengan frekuensi 1 kali perminggu sepanjang tahun, tanpa dilakukan pemeriksaan Hb terlebih dahulu, untuk mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi," terangnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pada kegiatan ini FK Unjani dan LPPM Unjani bekerja sama dengan MTSN 4 Cikalong Wetan, membantu pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan terlebih dahulu mendeteksi anemia pada remaja. Upaya deteksi dini anemia ini diharapkan para remaja putri lebih melek kesehatan tentang kondisi kesehatannya. Terutama tentang kondisi anemia dan dampaknya buat mereka, sehingga bisa meningkatkan kepatuhan minum tablet tambah darah.

Kepala Sekolah MTSN 4 Cikalong Wetan KBB, Ali Mursid menyambut dengan baik kegiatan positif dari Pengmas Unjani ini dikarenakan sangat penting untuk meningkatkan kesehatan para siswinya. Kondisi siswi yang sehat tentunya akan berdampak terhadap kenaikan prestasi belajar para siswi.

"Semoga mereka bisa menjadi generasi yang sehat, berprestasi, dengan masa depan yang cemerlang. Selain itu mereka mendapatkan informasi banyak terkait anemia dan pentingnya minum tablet tambah darah. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat," tuturnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut