get app
inews
Aa Text
Read Next : BKPRMI Mart, Dongkrak Eksistensi UMKM dan Perdayakan Ekonomi Ummat

Ledia Hanifa Tekankan Pentingnya Pendampingan UMKM dalam Peningkatan Daya Saing

Sabtu, 29 Juli 2023 | 20:28 WIB
header img
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifah serap aspirasi pelaku UMKM di Kampung Wisata Kreatif Cibaduyut, Kota Bandung. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifah melakukan peninjauan dan menyerap aspirasi terkait perkembangan usaha para pelaku UMKM di Kampung Wisata Kreatif Cibaduyut, Kota Bandung pada Kamis (27/7/2023).

Dalam agenda resesnya ini, Ledia Hanifah turut didampingi Tim Pendamping Kampung Wisata Kreatif Cibaduyut dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.

Pada kesempatan ini, Ledia Hanifah mengunjungi beberapa sanggar kerja kerajinan kulit di kawasan yang dikenal sebagai pusat wisata belanja kerajinan sepatu, sandal, tas dan berbagai suvenir lain itu.

Salah seorang pengelola kerajinan sepatu di Cibaduyut, Kostaman menyampaikan kekhawatirannya terkait pendistribusian sepatu yang kian menurun dari tahun ke tahun dikarenakan banyaknya kehadiran produk dari luar negeri.

Tak hanya itu, usaha yang dirintis oleh orang tuanya puluhan tahun silam dan kini dikelola oleh dirinya dan adiknya nyatanya juga tidak begitu menarik minat generasi selanjutnya.

“Kami harus memikirkan kelangsungan usaha ini ke depannya dengan lebih berat karena mencari anak muda yang mau melanjutkan usaha kerajinan sepatu tidak mudah,” ucap Kostaman kepada Ledia.

Hal serupa disampaikan Asep, pengrajin kulit berlabel “NuBoga” yang konsentrasi utamanya adalah memproduksi tas, dompet dan suvenir kulit lainnya.

Menurut Asep, minat generasi muda untuk menjadi pengrajin kulit saat ini semakin berkurang. Dirinya khawatir, usaha yang dilakoninya ini akan menghilang di masa depan.

Selain itu, Asep turut menyoroti pentingnya kehadiran kelompok atau paguyuban pengrajin.

“Kalau generasi muda yang minat jadi pengrajin kurang, juga semakin berkurangnya paguyuban lama-lama usaha ini bisa punah di masa depan,” ungkapnya.

Diketahui, wilayah di Kelurahan Cibaduyut sejak puluhan tahun silam memang merupakan sentra kerajinan sepatu hingga menjadi salah satu tujuan wisata yang menawarkan kerajian sepatu kulit sebagai pilihan utama.

Seiring perkembangan zaman, pamor Cibaduyut sebagai sentra sepatu mulai memudar. Hal ini juga yang membuat Dinas Pendidikan dan Pariwisata Kota Bandung mendorong pengukuhan program Kampung Wisata Kreatif Cibaduyut guna mengembalikan pamor Cibaduyut sekaligus menguatkan potensi pariwisata Kota Bandung.

Tim Pendamping Kampung Wisata Kreatif dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Rangga Wijaya menyebut, salah satu upaya yang dilakukan untuk mengembalikan pamor Cibaduyut sebagai pilihan destinasi wisata adalah dengan memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM Cibaduyut sekaligus menawarkan program walking tour bagi para wisatawan.

"Pendampingan mereka lakukan pada lima masalah utama yang umum dialami para pelaku UMKM yaitu persoalan  produktifitas, generation gap, laporan keuangan, pengelolaan destinasi pariwisata, dan kelemahan content production dalam hal pemasaran produk," jelasnya.

Sementara tawaran program walking tour, kata Rangga, dengan mengunjungi bengkel atau sanggar kerja pengrajin akan memberi pengalaman berbeda pada para wisatawan.

Nantinya, para wisatawan bisa melihat bahkan belajar proses pembuatan kerajinan sepatu, tas atau jaket lantas bisa membeli produk para UMKM atau bahkan menjalin kerjasama untuk mebuat produk dengan brand mereka sendiri. 

“Selain itu, kami juga tengah berharap dan berupaya agar patung sepatu yang sempat dibongkar seiring pembangunan flyover Kopo bisa kembali dipasang, karena hal tersebut sudah menjadi ikon Sentra Sepatu Cibaduyut selama puluhan tahun,” kata Rangga.

Sementara itu, Ledia Hanifa menilai, upaya mendukung para pelaku UMKM di Cibaduyut adalah satu langkah baik dari pemerintah daerah yang patut diapresiasi.

Menurut sekretaris Fraksi PKS DPR RI ini, perlunya pula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung membangun komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

“Untuk memperolah kualitas produksi yang baik, meningkatkan daya saing, memperluas pasar tentunya diperlukan kriteria-kriteria khusus yang itu bisa dilakukan dengan memberikan pula semacam program pendampingan dan kemitraan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan kepada pelaku UMKM," tuturnya.

Selain itu, dukungan juga dibutuhkan UMKM dalam memperoleh bahan baku lokal tanpa adanya kesulitan.

"Bahan lokal yang dipadukan dengan pengerjaan yang rapi, detil dan teliti, tentu akan menghasilkan produk premium berkualitas terbaik yang bisa bernilai lebih. Baik untuk para pengrajin, pendapatan daerah, bahkan pendapatan negara saat menghasilkan ekspor," imbuhnya.

Aleg Dapil Kota Bandung dan Kota Cimahi ini juga berjanji akan membawa aspirasi-aspirasi dari para pengrajin dalam rapat kerjanya bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai bentuk dukungan kepada pengrajin Cibaduyut.

“Ini adalah bagian dari tugas kami yang bermitra dengan Kemenparekraf, agar bisa menumbuhkan kehidupan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Bandung,” tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut