Sosok Lain Berpeluang Ditunjuk Jadi Pj Gubernur Jabar, Pengamat: Keputusan Jokowi Sulit Ditebak
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/12/30/89e27_jokowi.jpg)
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut sulit untuk ditebak. Termasuk dengan keputusannya nanti menentukan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Pengamat politik dari Unpad, Firman Manan mengingatkan semua pihak untuk tidak kaget apabila Jokowi menunjuk Pj Gubernur Jabar diluar apa yang diputuskan DPRD Jabar.
"Presiden itu seringkali keputusannya sulit ditebak. Jangan kaget kalau nanti muncul nama lain," pesan Firman saat dihubungi, Kamis (3/8/2023).
Firman menilai, sosok lain masih berpeluang untuk menjadi Pj Gubernur Jabar diluar yang sudah diusulkan DPRD. Pasalnya jelang Pilgub Jabar 2018 lalu, Jokowi memutuskan Mochmad Iriawan alias Iwan Bule sebagai Pj dari kalangan kepolisian.
"Kalau saya masih melihat terbuka muncul nama lain sebetulnya diluar tiga nama itu," tuturnya.
Meski demikian, kata Firman, ketiga nama yang diajukan DPRD Jabar ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memiliki peluang yang terbuka. Namun tetap saja keputusan Pj adalah hak prerogatif Jokowi.
"Presiden bisa saja sudah punya nama lain bahkan," ujar Firman.
Sebelumnya diberitakan, Pj Gubernur Jabar yang nanti akan diputuskan Jokowi harus memenuhi sejumlah aspek. Sebab Jabar dan seluruh daerah di Indonesia sudah memasuki tahun politik yaitu pemilu dan menjelang pilkada.
Firman Manan mengatakan, Jabar merupakan provinsi strategis. Dalam konteks pemilu, jumlah pemilih Jabar terbesar di Indonesia.
"Indeks kerawanan pemilu yang dikeluarkan Bawaslu kemarin itu aja, Jawa Barat itu indeks kerawanannya tinggi, nomor 4 dari seluruh provinsi. Jadi hal-hal itu paling tidak perlu diperhatikan sebetulnya dalam konteks pj," kata Firman.
Sebagaimana diketahui, ketiga nama yang diajukan DPRD Jabar ke Kemendagri di antaranya Asep N Mulyana yang merupakan Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan (Dirjen PP) di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Sebelumnya, dia adalah mantan Kajati Jabar.
Lalu, Prof Keri Lestari adalah Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Unpad. Kemudian, Bey Triadi Machmudin merupakan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden.
Editor : Zhafran Pramoedya