get app
inews
Aa Text
Read Next : OMRON Buka Experience Center di Bandung: Bantu Turunkan Penyakit Kardiovaskular

Ini Kronologis Kades Bersama Kader Desa di Kantor Bumdes, BPD Gelar Pertemuan Klarifikasi

Jum'at, 25 Agustus 2023 | 22:58 WIB
header img
BPD Nyenang bersama tokoh masyarakat, dan MUI, usai memfasilitasi pertemuan kepala desa dan pihak terkait dalam permasalahan yang sempat menimbulkan kegaduhan di masyarakat belum lama ini. Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Kepala Desa Nyenang, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), diduga melakukan perbuatan yang melanggar norma dan etika. Kabar beredar di masyarakat Kepala Desa Wawan Saputra (52) terlihat berdua di kantor Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Nyenang dengan seorang perempuan berinisial W (36).

Kejadian tersebut sempat menjadi sorotan dan perbincangan di masyarakat karena kepala desa berada di satu kantor dengan perempuan yang notabenenya bukan istrinya. Apalagi kondisi kantor Bumdes dalam kondisi sepi dan tertutup sehingga memantik kecurigaan dari warga yang melihatnya.

Menyikapi isu yang berkembang di masyarakat dan untuk menghindari kesimpangsiuran informasi, pihak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nyenang mengambil inisiatif memfasilitasi pertemuan terkait persoalan ini. Sejumlah masyarakat, saksi yang melihat kejadian tersebut, termasuk Kepala Desa dihadirkan dalam pertemuan yang digelar, Senin (7/8/2023) lalu.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua BPD Nyenang Duhria, Sekretaris BPD Sugeng Riyadi, dan Ketua MUI Desa Nyenang Saepudin Eelbahry. Pada agenda itu juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, warga, serta perwakilan kerabat keluarga dari perempuan berinisial W.

Setelah melakukan pertemuan dihasilkan sejumlah poin dari hasil klarifikasi terhadap tuduhan yang dilayangkan kepada kepala desa. Bahwa kepala desa membenarkan bahwa dirinya bertemu dengan W di kantor Bumdes. Namun itu semata untuk melakukan koordinasi dengan W yang merupakan kader desa, terkait agenda kegiatan lomba tahunan desa.

Saksi juga memaparkan kronologis yang dilihatnya kejadian dari awal sampai akhir di kantor Bumdes saat kepala desa bertemu W. Setelah dilakukan musyawarah dan pandangan dari sejumlah pihak kepala desa meminta maaf jika apa yang dilakukannya telah menimbulkan salah tafsir. Seluruh tokoh masyarakat yang hadir pada pertemuan menerima permintaan maaf kepala desa dan meminta agar menjaga sikap sebagai kepala desa yang merupakan jabatan publik.

"Betul kami memfasilitasi pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat karena informasi di masyarakat simpang siur soal kejadian itu. Sekarang semuanya sudah clear, sudah saling memaafkan, dan tidak ada kejadian seperti yang ramai dibicarakan," kata Ketua BPD Nyenang, Duhria, Jumat (25/8/2023).

Diakuinya sebelum dilakukan pertemuan, informasi di masyarakat simpang siur bahwa diduga telah terjadi sesuatu antara kepala desa dengan kadernya. Namun dari hasil keterangan kepala desa langsung, saksi, dan pihak keluarga W, apa yang dituduhkan tidak benar adanya. Semua sudah saling memaafkan dan W juga telah membuat surat pernyataan di atas materai bahwa permasalahan ini sudah selesai.

"Jadi semuanya selesai dan aktivitas pemerintahan desa kembali berjalan normal. Kepala desa menyadari kesalahannya karena menerima kader dan meminta informasi tidak pada tempatnya, serta berjanji tidak akan terulang lagi ke depannya," tuturnya.

Terpisah, Kepala Desa Nyenang Wawan Saputra mengaku jika antara dirinya dengan W tidak terjadi apa-apa seperti yang dituduhkan. Dirinya hanya meminta informasi terkait dengan kesiapan agenda kegiatan lomba tahunan desa, karena W merupakan kader desa. Namun mungkin karena tempat dan waktunya dianggap tidak tepat, sehingga beredarlah informasi yang tidak-tidak dan menjadi gaduh di masyarakat.

"Saya hanya ngobrol saja, tidak lebih, dan tidak melakukan apa-apa. Namun karena jadi gaduh, di pertemuan yang difasilitasi BPD, saya sudah menyampaikan maaf karena itu bukan kesengajaan," ucapnya.

Ke depan, dirinya akan lebih berhati-hati lagi dan tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu kecurigaan atau salah tafsir masyarakat. Sebab bagaimanapun sebagai orang nomor satu di wilayah desa, apapun yang dilakukan pasti akan mendapatkan sorotan terutama dalam menjaga etika dan perbuatan saat bertugas.

Camat Cipeundeuy Agus Ganjar Hidayat memastikan persoalan apa yang diprasangkakan masyarakat terhadap Kepala Desa Nyenang tidak terbukti. Pihaknya sudah mengundang pihak BPD dan juga kepala desa sebagai bagian dari pembinaan untuk meminta penjelasan. Berdasarkan klarifikasi dan fakta dari kepala desa tidak ada kejadian apa yang dituduhkan seperti informasi yang beredar luas.

"Berdasarkan fakta, musyawarah yang digelar BPD, dan penjelasan langsung kepala desa, apa yang disangkakan tidak terjadi. Namun tetap kami mengingatkan dan memberikan teguran lisan kepada kepala desa sebagai pejabat publik, agar mengedepankan etika dan norma dalam bekerja dan supaya hal tersebut tidak terulang di kemudian hari," terangnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut