BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat masih menyelidiki mengenai adanya dugaan lain penyebab terjadinya kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Sejauh ini, penyebab awal kebakaran diakibatkan oleh puntung rokok yang dibuang di area tersebut.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, proses penyelidikan dan pemeriksaan perlu dilakukan meskipun ada dugaan awal yang diakibatkan puntung rokok.
"Iya setiap kejadian kebakaran itu selalu ada uraian sumber api utama yang menjadi titik penyelidikan," ucap Ibrahim di Markas Polda Jabar, Selasa (29/8/2023).
Kendati demikian, saat ini proses penyelidikan dan pemeriksaan tersebut mengalami kendala dikarenakan sejumlah titik api yang masih menyala sehingga menyulitkan tindakan penyelidikan.
"Tim penyelidik tidak bisa masuk ke dalam TKP yang menjadi sumber api, karena itu memang memerlukan pemeriksaan teknis Labfor (Laboratorium dan Forensik). Belum bisa masuk ke TKP, karena masih terbakar," katanya.
Oleh karena itu, upaya pemadaman titik-titik api yang masih menyala di TPA Sarimukti masih terus dilakukan. Tim gabungan dan BNPB melakukan pemadaman melalui darat maupun udara.
"Pengangkutan air sebanyak 60 kali diturunkan ke titik api, melakukan pemadaman dengan penyekatan dengan menggunakan alat berat seperti eskavator buldoser dan loader," ungkapnya.
Di samping itu, ratusan personal dari pihak kepolisian disiagakan di lokasi kebakaran di TPA Sarimukti. Tim gabungan dari Pemkab, Basarnas, dan TNi juga hingga kini masih berada di lokasi.
"Tim gabungan yang diturunkan 220 personil. Dari Polda Jabar, dari Brimob, Polres Cimahi, Samapta, kesehatan, ada 228 personel," imbuhnya.
Ibrahim mengatakan, ada ratusan warga terdampak kebakaran TPA Sarimukti mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan iritasi mata. Ia menyebut, tim gabungan yang terdiri Puskesmas, Puskes Polres Cimahi, BPBD, Tagana, Basarnas, TNI, dan Polri telah melaksanakan bakti kesehatan kepada warga terdampak.
"Kepada masyarakat yang bermukim di sekitar daerah tersebut, melakukan pengobatan umum dan didapatkan 113 orang dengan rincian diagnosis ISPA dan juga iritasi mata. Mereka diberi masker sebanyak 1.000, memberikan vitamin ke masyarakat dan anggota terdampak, melakukan baksos terhadap pemukiman pemulung sekitar memberikan sembako masker," jelasnya.
Ibrahim mengatakan, evakuasi terhadap warga terdampak kebakaran tersebut belum dilakukan oleh tim gabungan. Namun, tim kesehatan juga masih berada di lokasi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga.
"Evakuasi sudah dilaksanakan tapi bukan kepada daerah yang jauh di tempat tersebut tapi di sekitar posko. Tim kesehatan dan tim yang melaksanakan pemadaman masih stanby di lokasi," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah