BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Fenomena El Nino bukan hanya menyebabkan kemarau panjang karena naiknya pemanasan suhu muka laut, tetapi ikut menigkatkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, ketika suhu makin panas di atas 30 derajat celcius, frekuensi gigitan nyamuk, termasuk nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD, meningkat 3-5 kali lipat.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara nasional Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Yerry Tawalujan mengatakan, peningkatan kasus DBD ini perlu ditanggulangi bersama oleh pemerintah, masyarakat dan lembaga swasta non pemerintah.
"Peningkatan kasus DBD akibat musim kemarau panjang ini dapat dikategorikan sebagai kondisi ekstra normal, extra ordinary condition, yang harus dihadapi secara extra juga. Itu sebabnya kami mendorong pemerintah khususnya pihak Kementerian Kesehatan, Kemensos, Kementerian terkait lainnya, bersama masyarakat dan pihak swasta bersatu menanggulangi DBD," ujar Yerry saat dihubungi, Sabtu (2/9/2023).
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Sosial dan Kesra yang maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Sulawesi Utara ini mengemukakan, para kader dan jajaran pengurus Partai Perindo turut terlibat menanggulangi penyebaran DBD.
"Sejak berdirinya partai Perindo, selama sembilan tahun ini kami aktif menanggulangi penyebaran DBD dengan gencar adakan fogging atau penyemprotan anti DBD di seluruh wilayah di Indonesia. Kali ini pun kader-kader militan partai Perindo telah turun ke lapangan dan lakukan fogging anti DBD," jelasnya.
Yerry berharap, penanggulangan DBD ini bisa dilakukan dengan terpadu dan massif. Meskipun sederhana, namun ini dampaknya sangat terasa.
"Masyarakat dimobilisasi oleh pengurus RT-RW untuk lakukan aksi bersih lingkungan, bersih sarang nyamuk dan bersih selokan. Itu tindakan sederhana tapi konkrit yang dapat dilakukan masyarakat," harap Yerry.
Editor : Zhafran Pramoedya