SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang berencana akan melakukan rekayasa pengalihan saluran irigasi dalam mengantisipasi fenomena El Nino yang akan berdampak pada kemarau panjang serta kekurangan air di sektor pertanian maupun air bersih.
Begitu disampaikan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir saat menggelar rapat koordinasi (Rakor) Forkopimda 2023 yang digelar di Gedung Negara terkait dampak dan antisipasi musim kemarau.
"Untuk mengatasi meluasnya kekeringan sawah yang ada di daerah Ujungjaya akibat tidak berfungsinya bendungan Cariang, maka kami menyiapkan dana dari pos dana tak terduga untuk mengalihkan saluran air dari Sungai Cipelang ke saluran primer," ucap Dony, Senin (4/9/2023).
Pihaknya pun meminta Dinas Perdagangan, BPBD, Dinas Pertanian, dan Bulog menyiapkan ketersediaan stok pangan sehingga tidak terjadi inflasi.
"Apabila terjadi kenaikan harga pangan, maka segera lakukan gerakan pasar murah," ungkapnya.
Sebelumnya, Dony mengatakan, selama periode Juli hingga Agustus 2023 ada 53 peristiwa Karhutla dan 21 kebakaran rumah yang terjadi di Kabupaten Sumedang.
"Ini perlu diantisipasi agar tidak terjadi lagi kebakaran serupa. Kami mendorong BPBD untuk menyiapkan rencana kontijensi Karhutla sehingga lebih terkoordinir dalam upaya pencegahan dan penanganannya dengan melakukan pemetaan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Untuk itu, Dony mendorong dilakukannya antisipasi pos lapangan di tingkat kecamatan atau desa dengan tugas patroli pencegahan Karhutla.
"Semua unsur terkait harus melaksanakan sosialisasi kepada kelompok masyarakat, termasuk BPBD melaksanakan sosialisasi dalam Rapat Minggon di tiap kecamatan," katanya.
Dony mengatakan, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan unsur TNI, Polri dan Kejaksaan mengingat sebagaian besar penyebab Karhutla adalah ulah oknum yang disengaja.
"Pasang papan larangan melakukan pembakaran dan sanksi hukumnya, termasuk antisipasi kebencanaan di tempat wisata rawan bencana," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah