BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukan keberpihannya terhadap kaum disabilitas. Salah satunya terbukti dari Permodalan Nasional Madani (PNM) yang memiliki pegawai difabel berjumlah ratusan.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, 200 pegawai difabel di PMN merupakan bukti BUMN sangat berkomitmen terhadap kaum disabilitas. Terlebih pihaknya mencanangkan kebijakan 2 persen pegawai BUMN kaum difabel.
"Kita punya komitmen 2 persen pegawai BUMN itu, kita dorong untuk disabilitas. Kita patut bersyukur mereka itu sempurna dan mereka itu punya akhlak dan perjuangan yang luar biasa," beber Erick usai menghadiri “Halo-Halo PNM Bandung! #sudahlamatakjumpa”, di Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Sabtu (16/9/2023).
Erick pun mengakui, PMN tidak hanya peduli terhadap pegawainya yang direkrut dari difabel. Bahkan keberpihakan terhadap nasabah difabel, jumlahnya mencapai puluhan ribu.
"20 ribu nasabah disabilitas. Kalau kita lihat tadi, mereka gak dibuat-buat, mereka benar-benar, mohon maaf, tulus. Itu lah kenapa saya meminta kita yang ada PNM bekerja dengan hati," ucapnya.
"Jangan sampai kita tidak hadir ketika mereka membutuhkan terutama para sahabat disabilitas," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Erick sempat mendengarkan secara langsung testimoni para nasabah Program PNM Mekaar yang berhasil bangkit dari keterpurukan ekonomi. Kemudian, Ketua Umum PSSI ini pun mendengarkan pula para nasabah difabel.
Selain aktif berjualan, keberlanjutan usaha para nasabah Program PNM Mekaar juga patut diacungi jempol. Terbukti dengan kenaikan plafon pinjaman yang terus meningkat sejak bergabung sebagai nasabah PNM Mekaar.
Erick percaya hadirnya PNM sudah tepat untuk mempersempit ruang kesenjangan di masyarakat lewat pemberdayaan para perempuan pelaku usaha ultramikro.
“Kita tidak mau kesenjangan kaya dan miskin makin lebar. Di Jawa Barat ada tiga juta nasabah (PNM) tapi itu tidak cukup," kata Erick.
Menurut Erick, PNM di Jabar jangan berpuas diri dengan raihan angka tersebut. Ia ingin PNM terus menyasar masyarakat bawah agar rasio gini bisa ditekan.
"Kita harus bisa lebih banyak lagi membantu masyarakat yang membutuhkan, Indonesia harus dibangun dengan kerja sama dan rasa peduli yang tinggi. Mari bekerja dengan hati," Ungkap Erick.
Sementara itu, Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menyatakan, komitmen PNM dalam pemberdayaan nasabah ultramikro melalui pembiayaan dan pendampingan tidak memandang bulu. Hal ini sejalan dengan konsen Perusahaan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs).
Pada pilar ekonomi, imbuh dia, PNM membantu pemerintah mengentaskan masalah pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan yang terjadi di masyarakat.
"Ibu-ibu yang mau usaha kami dampingi, tanpa melihat keterbatasan fisik. Karena justru di situlah PNM hadir memberi pelayanan bagi mereka yang butuh bantuan untuk mengurangi kesenjangan sosial," jelas Arief.
Editor : Zhafran Pramoedya