get app
inews
Aa Read Next : Berhasil Lesatkan Tendangan Roket, Arda Guler Jadi Topik Hangat EURO 2024

Sejarah Sumur Lubang Buaya yang Ditinjau Jokowi di Hari Kesaktian Pancasila

Minggu, 01 Oktober 2023 | 12:15 WIB
header img
Sumur Lubang Buaya (Foto: Wikipedia)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi sumur Lubang Buaya usai memimpin upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (1/10/2023).

Lantas, apa itu sumur Lubang Buaya? Bagaimana sejarah dan asal usul tempat tersebut? Berikut ulasannya.

Sejarah dan asal usul dari sumur Lubang Buaya tidak pernah lepas dari peristiwa nasional yang terjadi lebih dari satu dekade lalu yaitu peristiwa G30S PKI. Suatu peristiwa berdarah yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang memakan korban 7 jenderal TNI.

Sebagai bentuk pengabdian dari gugurnya 7 jendral TNI nama Lubang Buaya dijadikan sebuah museum sejarah yaitu museum Lubang Buaya yang terletak di Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya. Serta melekat erat terhadap Jalan Lubang Buaya atau Jalan Monumen Pancasila Sakti di Jakarta.

Sejarah Lubang Buaya

Nama lubang buaya menjadi sangat erat kaitannya dengan Gerakan 30 September 1965. Dimana lokasi lubang buaya menjadi sangat terkenal dengan sumur kecil yang menjadi saksi bisu ditemukanya 7 pahlawan revolusi korban G30 SPKI.

Sejarah awalnya, lokasi lubang buaya dikenal sebagai tempat latihan sukarelawan dwikora dan ganyang malaysia atau dikenal sebagai tempat latihan dari kader-kader ormas PKI. Hal ini yang menjadi alasan mengapa lubang buaya dipilih menjadi tempat untuk mengeksekusi 7 jendral TNI.

Dengan keji ketujuh korban dimasukan ke dalam sumur sempit berdiameter 75 centimeter dengan kedalaman 12 meter. Yang kemudian evakuasi korban dari kekejaman PKI dilakukan pengangkatan dari sumur lubang buaya, dan para korban disemayamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Asal usul Lubang Buaya

Terdapat cerita dibalik asal usul penamaan daerah di bilangan Jakarta Timur ini yang dikenal dengan sebutan Lubang Buaya. Nama tersebut berawal dari kunjungan Pangeran Syarif Hidayatullah ke Jakarta pada abad ke-7 silam.

Di mana dalam perjalanan tersebut alat transportasi yang digunakan oleh Pangeran Syarif Hidayatullah terjatuh kedalam lubang yang terdapat buaya putih.

Untuk dapat melanjutkan perjalanannya Pangeran Syarif Hidayatullah harus bertarung melawan buaya putih, yang diakhiri dengan kemenangan dari Pangeran Syarif Hidayatullah. Sehingga melalui legenda tersebut kini dikenal dengan daerah Lubang Buaya.

Walaupun memiliki sejarah dan asal usul yang cukup mengiris hati dan keji, namun sejarah dan asal usul dari nama lubang buaya rasanya tidak bisa lepas dari hati masyarakat Indonesia dalam mengenang perjuangan 7 pahlawan revolusi yang menjadi korban dari kekejian PKI.

Di mana 7 pahlawan revolusi tersebut adaah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Haryono, Mayor Jenderal Suprapto, Mayor Jenderal S.Parman, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut