JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas mengaku prihatin dengan sepinya pasar tradisional dan modern. Fenomena ini menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin lemah.
Menurut Anwar Abbas, faktor yang menyebabkannya pun tidak melulu karena pasar digital atau e-commerce, melainkan karena beberapa faktor seperti asas kemudahan, harga barang, hingga tingkat pendapatan masyarakat.
“Banyak pengamat mengatakan hal itu terkait dengan pesatnya perkembangan perdagangan online, tapi rasa-rasanya, tidaklah sepenuhnya benar karena ada faktor-faktor lain yang juga bisa memengaruhi. Termasuk soal daya beli,” ucap Anwar Abbas dikutip laman Muhammadiyah, Sabtu (7/10/2023).
“Mungkin saja, secara nominal pendapatannya tidak berkurang signifikan. Tapi karena daya beli uangnya sudah tergerus oleh inflasi, maka mereka tidak lagi bisa berbelanja seperti biasa. Atau memang nominal pendapatan mereka sudah berkurang atau tidak lagi ada. Karena kena PHK, atau tidak memiliki pekerjaan,” tambahnya.
Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi UMKM, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup itu menilai, faktor-faktor di atas mengubah prioritas daya beli masyarakat dari pemenuhan kebutuhan yang dulu sifatnya tersier-sekunder, kepada yang bersifat primer saja.
Editor : Rizal Fadillah