BANDUNG, iNews.id - Pemerintah provinsi Jawa Barat fokus terhadap penanganan penurunan angka stunting. Hal tersebut untuk mengejar prevalensi stunting 14 persen di 2024.
Kadinkes Jabar, Nina Susana Dewi mengatakan, saat ini angka stunting di Jabar masih di angka 24,0 persen. "Tahun 2022 kita masih 24,0 persen, tahun depan harusnya 19,2 persen dan 2024 harusnya stunting itu prevalensi menjadi 14 persen," di Bandung, Selasa (25/1/2022).
Nina mengatakan, angka tersebut masih jauh dari target yang diharapkan, Nina menyebutkan bahwa penanganan stunting ini tidak hanya dilakukan di tingkat provinsi, namun seluruh kota/kabupaten.
Saat ini, kata Nina, ada 14 kabupaten/kota di Jabar sudah membuat Surat Keputusan (SK) bagaimana strategi penanganan stunting terutama dari kesehatan.
"Jadi dari seluruh jajaran kita sudah memiliki strategi masing-masing dan aplikasi memang harus bekerjasama," ucapnya.
Hal senada diutarakan, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum menurutnya, pencegahan stunting ini dilakukan untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa kedepan.
"Karena kalau semakin banyak semakin berbahaya untuk pergantian generasi. Kita nanti sudah pensiun nanti generasi saat ini yang akan menggantikannya," ucapnya.
Uu menambahkan, kesehatan merupakan indikator penting dalam membantu pembangunan nasional dan daerah. "termasuk indeks pembangunan nasional selain itu untuk membantu dalam hal pendidikan dan ekonomi," tambahnya. (*)
Editor : Abdul Basir