Pembalap berusia 30 tahun itu meyakini untuk mewujudkan harapannya tersebut, dia wajib meninggalkan zona nyamannya bersama Honda, termasuk gaji selangit.
Dengan kata lain, secara tersirat dia mengatakan bahwa tim berlogo sayap itu sudah tak lagi bisa menopangnya dengan motor yang kompetitif sehingga dia ingin menyelamatkan kariernya.
"Dan untuk melakukannya saya harus keluar dari zona nyaman saya. Sebelumnya zona nyaman saya dengan Honda, saya tahu motornya, semua bisa dikontrol, saya punya motor Honda yang tercepat, gaji yang besar," kata juara MotoGP enam kali itu.
"Tapi itu semua sekarang bukan prioritas saya lagi. Prioritas saya sekarang adalah untuk menikmati balapan lagi di trek dan meningkatkan karier saya lagi di masa depan," pungkasnya.
Editor : Rizal Fadillah