get app
inews
Aa Text
Read Next : Atasi Konflik Palestina, Presiden Prabowo Dukung Solusi Dua Negara

Aksi Bela Palestina di Gedung Sate, FUTA Jabar Tolak Solusi Dua Negara

Jum'at, 13 Oktober 2023 | 12:45 WIB
header img
Forum Ulama, Tokoh dan Advokat (FUTA) Jawa Barat menggelar aksi bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Forum Ulama, Tokoh dan Advokat (FUTA) Jawa Barat menggelar aksi bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung pada Jumat (13/10/2023).

Dalam unjuk rasa ini, terlihat massa aksi membentangkan sejumlah spanduk bertuliskan dukungan terhadap Palestina. Tak hanya itu, ada juga mobil komando yang hadir ditengah-tengah massa aksi.

Ustadz Budi Saepullah dalam orasinya mengatakan, Israel sudah menjajah tanah Palestina sejak tahun 1948 atau lebih dari 75 tahun.

"Entitas Yahudi penjajah sudah bercokol di kawasan Baitul Maqdis atau Palestina sejak 1948 lebih dari 75 tahun. Dulu mereka merampok tanah Baitul Maqdis atau Palestina dengan bantuan Inggris dan sekarang sekarang di bantu Amerika," kata Budi.

"Mereka juga menghancurkan, menjarah harta, membantai rakyat, orang tua, anak-anak, dan wanita disana," tambahnya.

Budi mengatakan, hingga saat ini ada sebanyak 1200 warga tewas dan yang lebih dari 2700 terluka dari warga Israel.

"Sementara itu dari sisi warga palestina sekitar 900 orang tewas di jalur gaza dan lainnya tewas di tepi barat," ungkapnya.

Menurutnya, jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat mengingat serang dari kedua belah pihak masih terjadi.

"Tragisnya tidak ada satu pun penguasa negeri muslim yang mau dan mampu menolongnya. Sementara Amerika, Inggris, Prancis, Jerman sudah terang-terangan menyatakan dukungan terhadap entitas Yahudi penjajah," katanya.

Budi menilai, hal ini menunjukan kesekian kalinya betapa lemahnya umat Islam yang jumlahnya lebih 1,8 miliar di seluruh dunia.

"Bagaimana mungkin jumlah umat islam yang begitu besar tidak mampu menolong saudaranya yang menderita di Baitul Maqdis atau Palestina," imbuhnya.

Budi mengatakan, ada lima poin yang pihaknya sampaikan dalam aksi dalam kali ini. Pertama, pihaknya mengutuk semua kebiadaban serangan Israel dan menuntut agar dihentikan serangan terhadap warga Palestina.

"Sesungguhnya agar masalah Baitul Maqdis atau Palestina ini adalah penjajahan entitas Yahudi penjajah yang didukung negara kafir penjajah terutama Inggris dan Amerika," katanya.

Kedua, pihaknya mendesak agar para penguasa di negeri-negeri muslim untuk mengirimkan tentara muslim untuk melakukan Jihad di tanah Palestina.

"Mengusir entitas Yahudi penjajah dari bumi Baitul Maqdis atau Palestina. Tidak layak kaum muslim meminta bantuan negara negara kafir barat terutama Amerika dan Inggris yang mereka itu hakikatnya adalah negara penjajah dan teroris sejati," imbuhnya.

Ketiga, pihaknya menuntut agar penguasa negeri negeri muslim memutuskan hubungan deplomatik entitas Yahudi.

"Seperti halnya Mesir, Yordania, dan Turki sekarang juga sebagaimana penguasa penguasa muslim yang lainnya yang baru baru ini tetap nekat melakukan normalisasi hubungan deplomatik dengan entitas Yahudi penjajah seperti Uni Emiret Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan," tuturnya.

"Bila pemutusan itu tidak dilakukan maka sesungguhnya penjajah harus diusir dari tanah yang dijajahnya. Bila pemutusan itu tidak dilakukan maka sesungguhnya mereka adalah pengkhianat terhadap kaum muslim," tambahnya.

Keempat, pihaknya menolak solusi dua negara yang ditawarkan sebagai solusi hakiki untuk masalah Palestina.

"Tidak selayaknya solusi ini diambil karena entitas Yahudi adalah penjajah. Tidak layak yang dijajah hidup berdampingan dengan yang menjajah. Penjajah harus diusir keluar dari tanah yang dijajahnya," tegasnya.

Kelima, pihaknya mengajak semua pihak khususnya tokoh-tokoh muslim dari kalangan ulama, mubalig untuk bersatu dalam ukhuwah islamiyyah untuk berjuang bersama demi terbebasnya kawasan Palestina dan negeri negeri Islam yang lainnya.

Menurutnya, tanpa persatuan yang hakiki umat islam akan terus menjadi pihak yang lemah, bukan hanya di Palestina tapi juga dibelahan dunia yang lainnya.

"Karena itu diperlukan institusi yang akan menyatukan umat islam, institusi itu adalah khilafah," ungkapnya.

Budi menilai, khilafah adalah kewajiban bagi umat islam yang menegakkannya sekaligus janji Allah.

"Tegaknya khilafah akan mewujudkan kebaikan untuk alam semesta islam rahmatan lilalamin, membebaskan negeri-negeri muslim dari penjajah, menyatukan dalam kekuasan islam karena para khalifah akan menjadi perisai dan pelindung hakiki untuk kehormatan dan kemuliaan islam dan kaum muslimin," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut