get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Hebat di Cileunyi, Seorang Lansia Terbakar Berat

Perlu Disiapkan Lansia Indonesia Tidak Alami Kesulitan dan Ketergantungan kepada Orang Lain

Senin, 23 Oktober 2023 | 10:55 WIB
header img
Sebuah negara dianggap sebagai anggota kelompok populasi yang menua ketika jumlah penduduk lansia yang berusia lebih dari 60 tahun mencapai lebih dari 10%. Foto: Dok

JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Sejak dua tahun yang lalu, Indonesia telah masuk dalam kategori negara yang menua atau society yang menua. Sebuah negara dianggap sebagai anggota kelompok populasi yang menua ketika jumlah penduduk lansia yang berusia lebih dari 60 tahun mencapai lebih dari 10 persen dari total populasi.

Sensus Penduduk Indonesia tahun 2020 menunjukkan bahwa jumlah penduduk lanjut usia atau lansia di Indonesia mencapai 9,78 persen dari total penduduk. Sepuluh tahun sebelumnya, persentase penduduk lansia di Indonesia hanya sebesar 7,59 persen. Lonjakan sebesar 2,19 persen ini memiliki arti yang signifikan dalam menggambarkan kondisi demografi Indonesia.

Lonjakan jumlah penduduk lansia ini terjadi seiring dengan penurunan jumlah penduduk muda usia 0-14 tahun. Pada Oktober 2022, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaporkan bahwa jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan mencapai 19,9 persen pada tahun 2045. Angka 19,9 persen dari populasi ini setara dengan 63,3 juta orang.

Dengan persentase penduduk lansia yang terus bertambah dari tahun ke tahun, Indonesia menghadapi tantangan dalam mengelola populasi penduduknya. Populasi Indonesia yang didominasi oleh penduduk muda merupakan bonus demografi yang harus diantisipasi. Di sisi lain, peningkatan persentase lansia di Indonesia harus tetap direspons secara serius sebagai bentuk solidaritas antargenerasi.

Pertumbuhan jumlah lansia harus diikuti dengan perhatian terhadap kualitas kesehatan mereka. Hal ini perlu diantisipasi karena penduduk yang menua identik dengan penurunan fungsi tubuh yang dapat diikuti dengan munculnya berbagai penyakit. Sejalan dengan kondisi tersebut, keberadaan para lansia mendapatkan perhatian khusus dalam Undang-Undang Kesehatan.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, menyatakan bahwa hak atas perlindungan kesehatan lansia telah diatur dalam satu bagian khusus yang berkaitan dengan Kesehatan Lansia. Tujuan utama dari Kesehatan Lansia ini adalah menjaga agar mereka tetap sehat, memiliki kualitas hidup yang baik, dan tetap produktif sesuai dengan martabat kemanusiaan, dimulai sejak usia 60 tahun ke atas.

"Seiring dengan semangat Hari Lanjut Usia Internasional tahun 2023 yang diperingati pada 1 Oktober, Kementerian Kominfo berupaya untuk memperkuat solidaritas antargenerasi melalui komunikasi publik kepada seluruh lapisan masyarakat melalui jejaring yang kami miliki. Memberikan pemahaman kepada publik mengenai kesetaraan dan kerja sama ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan," jelas Usman Kansong.

Lebih lanjut, Usman Kansong juga menegaskan bahwa Undang-Undang Kesehatan mengklasifikasikan lansia sebagai salah satu kelompok masyarakat yang rentan dan berhak mendapatkan akses kepada pelayanan kesehatan primer dan lanjutan. Kesetaraan hak bagi para lansia Indonesia ini sejalan dengan tema Hari Lanjut Usia Internasional pada 1 Oktober lalu.

Tahun ini, Hari Lanjut Usia Internasional mengusung tema "Fulfilling the Promises of the Universal Declaration of Human Rights for Older Persons: Across Generations," yang berarti Memenuhi Janji Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia untuk Lansia: Lintas Generasi. Tema ini menegaskan pentingnya membangun rasa tanggung jawab untuk peduli terhadap lansia, termasuk menghilangkan hambatan sistemik dan struktural yang sering dialami para lansia dalam konteks pekerjaan, standar hidup, kesempatan belajar, dan akses ke layanan dan sumber daya karena sikap usia, hukum, dan kebijakan yang diskriminatif, kekurangan dana, serta kurangnya aksesibilitas. Lansia tetap memiliki hak untuk tetap aktif dan produktif di masa tuanya.

Peluang bagi lansia untuk tetap aktif dan produktif dapat dimulai dengan terus mendukung gaya hidup sehat. Dalam pengetahuan umum, lansia rentan terhadap berbagai penyakit, terutama masalah metabolik dan penyakit kardiovaskular. Upaya pencegahan dapat dimulai dengan membiasakan gaya hidup sehat sejak usia muda, sebelum mencapai usia lanjut.

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan lansia adalah dengan membiasakan pola makan sehat sejak usia dini. Seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh cenderung menurun, dan ini harus menjadi perhatian serius bagi lansia Indonesia agar kesehatan mereka tetap terjaga saat memasuki usia senja.

Kenaikan jumlah penduduk lansia harus dihadapi dengan persiapan yang matang. Semua pihak berharap agar lansia Indonesia tidak mengalami kesulitan dan ketergantungan pada orang lain. Lansia Indonesia diharapkan dapat hidup dengan sejahtera dan mandiri. Oleh karena itu, perlu kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan ini.

 

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut