Demi Ramainya BIJB Kertajati, DPRD Jabar Sempat Usulkan Bandara Halim Ditutup

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - DPRD Jawa Barat pernah menyarankan Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma di Jakarta ditutup. Hal itu sebagai langkah untuk meramaikan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Hal ini diungkapkan Anggota Komisi III DPRD Jabar, Husin. Sebelumnya pemerintah telah resmi menutup Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung dan penerbangan seluruhnya dialihkan ke BIJB Kertajati mulai 29 Oktober mendatang.

Baca Juga

Matangkan Raperda IPTEK, Pansus III Konsultasi ke Kemendagri dan BRIN

"Saran kita waktu itu Bandara Halim (juga) ditutup. Karena Bandara Halim sama dengan Bandara Husein posisinya, ini kan bandara logistik TNI," kata Husin, di Bandung, Kamis (26/10/2023).

Akan tetapi,  lanjut Politisi Perindo ini, sejauh ini pihaknya belum mengusulkan secara resmi terkait usulan tersebut.

"Belum, kalau Husein kan sudah (ditutup) nah rupanya hari ini kita lihat penerbangan Kertajati rupanya belum maksimal, padahal Huseinnya sudah ditutup, rupanya orang milihnya ke Halim karena melalui Tol Cipularang, toll yang lebih dekat (ke Halim),"lanjutnya.

Baca Juga

Penyusunan RPJP Jabar Harus Sejalan dengan Pembangunan Nasional

Maka dari itu ia meminta kepada pemerintah provinsi untuk segera menyediakan transportasi yang masif guna memudahkan masyarakat menuju Bandara BIJB kertajati dan ia meminta agar masyarakat turut mendukung penerbangan di Bandara BIJB sebagai bagian dari mendukung pemerintah.

"Ya sebenarnya kita memohon kepada masyarakat Jawa Barat paling tidak karena ini kebanggaan kita Jabar walau pun Halim lebih dekat misalnya masyarakat juga harus memilih Kertajati," ucapnya.

Ketika ditanya apakah minimnya penerbangan di BIJB disebabkan karena belum beroperasinya BIJB secara penuh di tanggal 29 Oktober 2023. Husin mengatakan bahwa pergerakan masyarakat memang belum nampak di BIJB Kertajati.

Baca Juga

DPRD Dorong Pengembangan Usaha Mikro Jabar

"Gerakannya belum kelihatan, harusnya antusiasme orang duku yang terbang di Husein itu beralih ke Kertajati, jadi gerakannya belum kelihatan masif begitu," tandasnya. (*)

Editor : Abdul Basir