get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkot Cimahi Pastikan Stok Air Bersih Aman saat Musim Kemarau

Puting Beliung Sapu Permukiman Warga Cimahi, Belasan Rumah Rusak di Bagian Atap

Kamis, 26 Oktober 2023 | 12:24 WIB
header img
Angin puting beliung. (Foto: Ilustrasi/iStockphoto/koto_feja)

CIMAHI, iNewsBandungRaya.id - Sebanyak 18 rumah di beberapa RW Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi mengalami kerusakan akibat disapu angin puting beliung pada Rabu (25/10/2023).

Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan mengatakan, rata-rata rumah mengalami kerusakan pada bagian atap.

"Total kerusakan rumah ada 18, ada juga sarana lainnya yang rusak. Rata-rata atap karena terbawa angin kencang saat hujan deras,” ucap Fitriandy, Kamis (26/10/2023).

Fitriandy mengatakan, rata-rata rumah yang terdampak angin puting beliung mengalami rusak ringan dan rusak sedang. Ada dua atap rumah warga di Cigugur Tengah yang jebol karena tertimpa material reruntuhan tembok rumah warga yang roboh di lantai tiga.

"Rumah penduduk rusak ringan dan sedang atap rumah kebanyakan terbang terbawa angin. Memang ada juga atap yang jebol karena tertimpa material bangunan rumah lainnya,” ungkapnya.

Untuk penanganan sementara, kata Fitriandy, pihaknya sudah menyalurkan bantuan kedaruratan sementara. Seperti terpal, makanan dan minuman instan, lansia dan balita.

Sedangkan untuk bantuan perbaikan rumah pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait khususnya Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi. Untuk keperluan droping logistik yaitu dorping terpal, kemudian lansia kit, balita kit dan makanan minuman.

Sementara itu, Pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda BMKG Klas I Bandung, Yuni Yulianti mengungkapkan, berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer terkini di Bandung terdapat beberapa fenomena potensi pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan hujan petir dan angin kencang.

"Kelembapan udara pada lapisan 850 mb dan 700 mb wilayah Jawa Barat relatif lembap yaitu 40-97 persen, labilitas atmosfer pada skala lokal berada pada kategori labil sedang hingga kuat di wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya,” kata Yuni.

Yuni mengimbau, masyarakat agar waspada terhadap terjadinya potensi dampak cuaca esktrem yang biasa terjadi pada periode peralihan musim (pancaroba) seperti hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dalam skala lokal berdurasi singkat.

"Lalu potensi angin puting beliung dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya, jadi kita semua wajib waspada dengan potensi itu,” tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut