“Pohon zaitun bisa hidup ratusan tahun,” kata Akel.
“Jadi kalau pohon di luar rumah saya berumur 100 tahun, otomatis saya terhubung dengannya,” mengacu pada tanah tempat pohon itu berdiri.
Setiap tahun saat panen zaitun, Akel bergabung dengan keluarga besarnya untuk memetik buah zaitun dari kebun mereka, yang merupakan pusaka keluarga.
“Seluruh keluarga keluar dan semua orang membantu,” kata Akel.
Setelah seminggu memetik, mereka membuat minyak zaitun dan mengawetkannya, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga hingga panen tahun depan. Bagi warga Palestina lainnya, panen zaitun merupakan sumber pendapatan penting. Selain minyaknya, yang menurut Akel merupakan bahan penting dalam masakan Palestina, buah zaitun juga digunakan dalam kosmetik dan sabun.
Editor : Rizal Fadillah