BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kawasan Braga menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Kota Bandung. Sebab, sepanjang Jalan Braga ini dipenuhi dengan bangunan cagar budaya sisa kolonial Belanda.
Dari sekian banyak bangunan cagar budaya di Jalan Braga, wisatawan wajib banget mengunjungi tempat bernama Gas Block. Sebuah gedung heritage yang kini disulap menjadi sebuah restoran sekaligus hotel.
Ini merupakan hasil kolaborasi antara Permata Graha Nusantara (PGN MAS) selaku anak perusahaan PT Pertamina Gas Negara (PGN) dengan Hiji Corporation.
"PGN Mas berkolaborasi dengan Hiji Corp untuk menjalankan restoran ini dan juga penginapan yang dibelakang. Kita mau rubah tadinya ini kan gedungnya heritage, kita bikin lebih casual, lebih ke anak muda jadi supaya semua bisa masuk kesini," ucap Direktur Utama PT Permata Graha Nusantara, Ivanna Laksmini Devi ditemui saat soft openening Gas Block, Kamis (9/11/2023).
Ivanna memastikan, pihaknya tidak mengubah kondisi bangunan cagar budaya tersebut. Hanya saja, pihaknya bersama Hiji Corporation membuat gedung heritage itu lebih terlihat kekinian.
"Kalau orang kesini merasa ini kok gedungnya heritage banget. Kadang kadang yang di jalan Braga kan kebanyakan anak muda yang memang seneng jalan-jalan, oleh karena itu supaya kita bisa segmennya ga tersegmentid jadi kita mau ngerubah sehingga jika melihat ke dalam pun lebih chill full ya, warna warnanya di ganti jadi lebih kekinian," tuturnya.
Dengan hadirnya konsep baru ini, Ivanna berharap, wisatawan dari semua kalangan dapat berkunjung ke Gas Block ini.
"Jadi kita pengen mengambil seluruh segmen baik anak muda, kalangan yang sudah mature, para mamah papah kita, orang tua kita yang tadinya ingin jalan jalan bisa menikmati disini," ungkapnya.
Sementara itu, CEO Gas Block, Febi Salam mengatakan, Braga merupakan salah satu kawasan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dan menjanjikan secara bisnis. Oleh karena itu, pihaknya menghadirkan tiga tempat sekaligus yakni Gastro (Resto and AYCE), Gasinc (Cafe) dan Gasinn (Hotel).
"Secara bisnisnya itu kita maping, Braga banyak wisatawan, orang Bandung aga jarang sebetulnya ke Braga. Adapun yang orang Bandung itu temen temen yang masih sekolah, kuliah, itulah kenapa gelato yang akhirnya muncul," katanya.
"Jadi secara bisnis kita istilahnya mendekati market bukan lagi membuat prodak baru," tambahnya.
Senada dengan Ivanna memastikan, Febi juga memastikan, tidak mengubah kondisi bangunan cagar budaya tersebut.
"Jadi kita ga ilangin marwahnya tapi kita buat lebih fresh agar bisa kena, agar orang masuk itu ga takut lagi, atau takut secara bisnis. Karena sebelumnya kan kelihatan mewah banget, nah jadi kita dinamiskan," jelasnya.
Pihaknya pun menargetkan, dalam sehari bisa terjual hingga 350 pax.
"Kita buat target cuman 350 pax perhari itu. Jadi mudah mudahan target 350 per hari itu kita bisa ambil," imbuhnya.
Operational Manager Hiji Corporation, Randy Gunadi mengatakan, segmentasi Gas Block sendiri mengikuti pasar yang ada di kawasan Braga yakni anak muda dan keluarga.
Karena itu, menu yang ditawarkan pun meliputi hidangan fusion seperti western dan asian.
"Menu kita lebih ke fusion, western dan asian. Makanannya untuk yang lagi hype itu Chicken Nashville. Kalau minumannya ada Zero Pruf itu kalau orang awam bilangnya moktail, non-alkohol," ucap Randy.
Adapun menu andalan di Gas Block ini adalah Arjeen Halal Bir.
"Menu unggulan disini kita ada arjeen halal beer. Kita itu basicnya apel jus, tidak ada permentasi tidak ada alkohol di dalamnya. Apel jus yang kita mix jadi jatohnya lebih ke seger, asem tapi ada seperti sensasi minum bir karena dia ada foaming diatasnya, pakai soda," terangnya.
Executive Chef, Rafiel Mohammad Sidiq mengungkapkan, jenis hidangan di Gastro ini bervariasi mulai dari western dan asian dengan mengedepankan konsep culture lokal.
"Chicken Nashville itu famous di Amerika dengan tambahan bumbu lokal seperti kapulaga, jinten, ketumbar, dan lain-lain. Dipadukan dengan Chicken Nashville, saus Nashville yang sudah ada pada umumnya, itu yang membedakan Chicken Nashville disini pedesnya berempah," terangnya.
Rafiel memastikan, semua olahan hidangan di Gastro ini dibuat sendiri. Seperti roti untuk burger, Chicken Nashville dibuat menggunakan Roti Brioche.
"Kita pake Roti Brioche di Burger karena kita ingin masukin sedikit unsur protein atau susu dalam hal ini. Karena roti pada umumnya kan mentega, telor nah kita masukin susu dan teksturnya pun akan lebih lembut," katanya.
Rafiel menyebut, alasan dipilihnya bumbu lokal dalam setiap hidangan karena pihaknya juga ingin memajukan perekonomian khususnya yang ada di daerah.
"Kita juga mau membawa perekonomian lokal ini lebih berkembang, maka setiap menu yang kita olah berasal dari bahan-bahan lokal di pasar-pasar sekitar," imbuhnya.
Editor : Rizal Fadillah