BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA -- Program bank sampah merupakan wujud kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dan secara kolektif menyalurkan sampah dengan kategori tertentu untuk didaur ulang atau dikelola lebih lanjut.
Salah satu bank sampah di wilayah Kabupaten Bandung Barat yang merupakan swadaya masyarakat RW 16 Desa Sariwangi Kecamatan Parongpong adalah Bank Sampah Berkah. Bank sampah ini telah melayani setoran sampah warga yang telah dipilah dari rumah dan dikonversi menjadi sejumlah uang dalam bentuk tabungan.
Bank sampah berkah telah beroperasi sejak tahun 2018, dan diselenggarakan rutin sebulan sekali. Secara perlahan, jumlah nasabah bank sampah Bank Sampah Berkah mengalami peningkatan.
Terjadinya musibah kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sarimukti beberapa waktu lalu juga turut menjadi stimulus kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangganya.
Namun demikian, berdasarkan hasil rekapitulasi pengelola Bank Sampah Berkah, jumlah nasabah masih di bawah 20% (satu nasabah mewakili satu rumah), sehingga masih sangat perlu dioptimalkan.
Pada bulan Agustus-November 2023, Bank Sampah Berkah RW 16 menjadi mitra dalam pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang didanai oleh Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Tim yang diketuai Dr. Rani Megasari, S.Kom., M.T. dari Program Studi Ilmu Komputer ini menargetkan digitalisasi data bank sampah dari yang semula dicatat manual, menjadi terdokumentasi secara digital. Digitalisasi bertujuan untuk memudahkan pengelola bank sampah dalam merekap tabungan nasabah dan juga dalam melaporkannya, serta menjadi enabler untuk pengembangan sistem yang lebih advance.
Bersama tim yang terdiri dari beberapa dosen UPI yaitu Yaya Wihardi, M.Kom., Dr. Yudi Wibisono, M.T., dosen STEI ITB yaitu Dr. Fadhil Hidayat, M.T., dan beberapa mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer yaitu Arik Rizki Akbar dan Indah Resti Fauzi, serta beberapa mahasiswa yang membantu sebagai tim teknis yaitu Surya Alfin Maoludin dan Azzahra Siti Hadjar, dan tim lapangan yaitu Dheya Hamida, Muhammad Zaky Dhiyaul Haq, Shafa Dzakira Az-Zahra, kegiatan PkM berhasil melaksanakan beberapa kegiatan antara lain sosialisasi sistem rekapitulasi dan visualisasi data dalam bentuk dashboard bank sampah kepada pengelola Bank Sampah Berkah, migrasi data dan pendampingan penggunaan sistem yang dapat diakses menggunakan smartphone masing-masing pengelola, serta sosialisasi tentang Bank Sampah Berkah kepada masyarakat dalam bentuk video edukasi.
Aplikasi yang digunakan dalam kegiatan PkM ini merupakan hasil penelitian tim dosen bersama mahasiswa yang memanfaatkan teknologi komputasi awan yang free dan tersedia di Google Workspace.
“Kami berharap kegiatan PkM ini dapat kami lanjutkan dalam penelitian dan pengembangan sistem berikutnya sehingga kemitraan dengan Bank Sampah Berkah RW 16 dapat berlangsung jangka panjang dan mengimbas pada bank sampah lainnya. Visualisasi data yang dapat diakses nasabah merupakan bentuk transparansi riwayat setor sampah oleh nasabah yang tujuannya bukan hanya menampilkan nilai ekonomi yang bisa diperoleh melainkan untuk tujuan yang lebih mendasar yaitu membantu memvisualisasikan kebiasaan baik memilah sampah sehingga memotivasi masyarakat untuk konsisten melakukannya. Selain itu, bagi pengelola bank sampah adanya rekapitulasi dan dashboard dapat menjadi acuan untuk lebih persuasif menghimbau masyarakat untuk berpartisipasi dan berkontribusi menjaga lingkungan”, ujar Rani, ketua tim PkM.
“Motivasi Saya ikut menabung di Bank Sampah Berkah sebagai bentuk pertanggungjawaban pribadi kepada Tuhan, masyarakat, dan lingkungan. Saya bahagia, sampah yang sudah dipilah dari rumah tidak lagi menyusahkan orang lain, sudah dalam bentuk yang dapat kelola lebih lanjut untuk mengurangi dampak buruk bagi lingkungan ”, tanggapan Bu Ade salah satu nasabah Bank sampah Berkah.
“Melalui digitalisasi, proses rekapitulasi data menjadi lebih efisien dan akurat sehingga memudahkan pengelola dalam melayani warga yang datang ke Bank Sampah Berkah. Semoga kami cepat terbiasa dan bisa menggunakan aplikasi ini sehingga dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan bank sampah, menciptakan transparansi yang lebih baik, dan pada akhirnya, memberikan kontribusi positif terhadap upaya pelestarian lingkungan di RW 16 Sariwangi, Bandung Barat.”, ujar Bu Meidina salah satu pengelola Bank Sampah. ***
Editor : Ude D Gunadi