get app
inews
Aa Text
Read Next : Akademisi: Masyarakat Harus Kritis Agar Tak Termakan Hoaks Pilkada Serentak 2024

Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital UI: Hoaks Bisa Bentuk Pola Pikir Salah di Masyarakat

Jum'at, 22 Desember 2023 | 15:26 WIB
header img
Ilustrasi hoaks. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Produksi hoaks di media sosial semakin meningkat menjelang Pemilu 2024. Masifnya penyebaran hoaks bisa membentuk pola pikir salah di masyarakat karena sebagian belum bisa membedakan informasi benar dan palsu.

Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan mengatakan, menjelang Pemilu 2024 kuantitas dan kualitas hoaks semakin meningkat.

"Hoaks bertebaran, ditambah berdasarkan berbagai survei sebagian masyarakat kita bukan orang-orang yang risau memproduksi dan mendistribusikan hoaks," kata Firman Kurniawan dikutip dari web kemenkominfo, Jumat 22 Desember 2023.

Firman menyatakan, konten hoaks yang menyebar dengan intensitas tinggi di ruang digital akan menyamarkan kebenaran informasi. Akibatnya, pemimpin yang baik tidak akan terpilih, apabila hoaks dibiarkan berkembang tanpa pencegahan 

Untuk mencegah dampak buruk hoaks, ujar Firman, semua pihak harus merasa berkepentingan. Caranya, dengan memastikan diri sendiri tidak memproduksi dan menyebarluaskan hoaks.

"Produksi dan distribusi hoaks harus diaggap sebagai aktivitas yang memalukan, tak beretika," ujar Firman Kurniawan.

Sementara itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menyebut upaya penyebaran konten hoaks mengalami peningkatan. Hal ini terjadi lantaran angka pemilih pemula sekitar 60 persen pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 meningkat.

Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan, jika tidak diantisipasi dengan baik, ancaman dalam penyelenggaraan pemilu semakin besar.

"Tantangannya adalah soal independensi, netralitas, dan integritas. Salah satu cara memastikan demokrasi ke depan sehat, kolaborasi ini yang harus didorong termasuk dengan kejaksaan," kata Lolly Suhenty.

Berikut cara menangkal hoaks di medsos:

1. Tingkatkan kemampuan menilai informasi

Masyarakat pengguna sosmed dihimbau  diminta untuk selalu meningkatkan kemampuan di dunia maya, terutama informasi yang dibawa dengan modus-modus tertentu oleh oknum untuk memproduksi hoaks yang selalu berkembang. 

2. Kritis terhadap informasi 

Hoax bisa masuk ke ruang digital dengan berbagai cara dan bentuk, sehingga penting bagi warganet untuk menghadapi infromasi dengan kritis. 

3. Jangan mudah terpancing 

Sikap kritis artinya memahami bahwa tendensi informasi di ruang digital selalu berusaha memancing respons dengan segera, apakah itu bentuk dukungan atau penolakan.  

Karena itu, warganet sebaiknya tidak perlu terpancing dengan memberikan respons yang cepat terhadap suatu informasi yang baru didapat.

Editor : Ude D Gunadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut