"Kalau kita zoom sebetulnya masih memiliki jarak yang cukup jauh mungkin sekitar 2 kilometer atau 3 kilometer lah. Sehingga, tidak pada garis sesarnya," ungkapnya.
Selain itu, pergerakan sesar yang menghasilkan rentetan gempa di Sumedang lebih mengarah ke barat timur. Menurutnya, hal itu berbeda dengan Sesar Cileunyi-Tanjungsari yang mengarah ke timur laut barat daya.
"Sumbernya itu dihasilkan tiga-tiganya itu dari sesar yang arahnya bukan timur laut barat daya tapi lebih ke arah barat timur. Tidak sejajar dengan sesar yang Cileunyi-Tanjungsari," jelasnya.
Karena itu, Ismawan menduga, adanya aktivitas dari sesar lain yang mengakibatkan gempa di Sumedang. Sesar itu masih belum teridentifikasi.
Ismawan menilai, alangkah lebih baik dilakukan penelitian atau kajian lebih lanjut untuk memastikan sesar yang mengakibatkan gempa di Sumedang.
Editor : Rizal Fadillah