BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Para pedagang dan pengunjung di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandardinata (Ottista), Kota Bandung dibuat panik setelah mendengar ledakan yang berada di area basement pada Kamis (18/1/2024) sekitar pukul 13.00 WIB.
Mereka langsung berhamburan keluar gedung setelah mendengar ledakan dan melihat adanya kepulan asap yang muncul dari area basement tersebut.
Sementara petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung tidak tak lama tiba setelah menerima laporan dan segera melakukan upaya pemadaman.
Pekerja di Pasar Baru, Aam Deni mengatakan, dirinya sedangkan berada di basement untuk melakukan penagihan saat kejadian berlangsung. Tiba-tiba genset mengeluarkan asap hitam pekat dan tidak lama berselang meledak.
"Awalnya ada asap dari ruangan genset. Jadi enggak langsung meledak. Selang beberapa menit, meledak," ucap Aam Deni kepada wartawan di Pasar Baru.
Menurut Aam Deni, saat genset meledak, kondisi basement sedang ramai pengunjung. Namun, ledakan tersebut tidak menimbulkan korban, baik luka maupun jiwa.
"Lagi jam sibuk. (ledakan genset) enggak kena ke orang," ujarnya.
Sesaat setelah terjadi ledakan, pedagang dan pengunjung panik lalu berhamburan ke luar dari basement.
"Saya panik langsung keluar ngamanin diri dan motor. Kebanyakan (pedagang dan pengunjung) mengamankan diri," ungkapnya.
Aam Deni mengatakan, beberapa pedagang berusaha memadamkan api yang membakar genset dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Tidak lama berselang, petugas Diskar PB Kota Bandung datang dan berusaha memadamkan api.
Sementara itu, Sudirman, pedagang di Pasar Baru mengatakan, akibat genset meledak, listrik di area basement padam dan para pedagang berhamburan keluar.
"Awalnya, ada asap keluar di genset, terus meledak. Kami langsung buka pintu genset dan bawa APAR untuk memadamkan api," kata Sudirman.
Pedagang, ujar Sudirman, menghubungi petugas Diskar PB karena khawatir api membesar dan melumat Pasar Baru. "Belum kena kios lain cuma lampu mati di beberapa lokasi dan basement," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya