JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menolak memberi jawaban atas pertanyaan Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
"Pertanyaan recehan, saya tidak mau jawab, saya kembalikan ke moderator," ujar Mahfud MD.
Hal itu terjadi dalam Debat Cawapres 2024. Menurutnya, pertanyaan yang diajukan oleh putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sepatutnya dijawab.
Insiden ini terjadi ketika Gibran merasa bahwa Mahfud tidak memberikan jawaban yang memadai terkait pertanyaan tentang inflasi hijau dalam Segmen ke-4 Debat Keempat Pilpres 2024. Gibran kemudian membungkukkan kepala seolah-olah sedang mencari sesuatu.
"Saya lagi mencari jawabannya, Prof Mahfud bisa mencari di mana ini jawabannya, kok tidak ketemu jawabannya. Saya tanya tentang masalah inflasi hijau, kok malah dijelaskan mengenai ekonomi hijau," ujar Gibran kepada Mahfud.
Gibran memberikan contoh kepada Mahfud mengenai inflasi hijau atau green flashing, seperti gerakan rompi kuning di Perancis. Menurutnya, gerakan ini berbahaya karena sudah menimbulkan korban.
"Kita harus mewaspadainya agar tidak terjadi di Indonesia. Kita belajar dari negara maju, di mana pun masih ada tantangan. Intinya, transisi menuju energi harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak memberatkan RnD yang mahal dan proses transisi yang mahal ini kepada masyarakat, terutama kepada rakyat kecil. Itulah yang saya maksud dengan inflasi hijau, Prof Mahfud," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Mahfud juga menyentuh pertanyaan yang diajukan oleh Gibran. Menurutnya, pertanyaan Gibran bersifat tidak jelas dan dibuat-buat.
"Saya juga ingin mencari jawabannya, pertanyaan itu sangat tidak jelas, penuh dengan asumsi yang tidak terkait. Begitu lah," ungkap Mahfud.
Dalam konteks akademis, Mahfud menyatakan bahwa pertanyaan dari Gibran dianggap remeh. Oleh karena itu, Mahfud memilih untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut.
"Begini, kalau dari segi akademis, pertanyaan semacam itu terlalu sepele. Itu sebabnya menurut saya tidak layak dijawab," jelas Mahfud.
"Dan oleh karena itu, saya kembali sampaikan, pertanyaan seperti ini tidak pantas dijawab. Itu saja," tandasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta