get app
inews
Aa Read Next : Santri Supercamp 2024, Upaya RMI PBNU Persiapkan Kader Sukses Masuk PTN Favorit

Sikap Songong Gibran saat Debat Cawapres Dikritik Putri Gus Dur, Aktivis Muda NU hingga Sastrawan

Senin, 22 Januari 2024 | 10:17 WIB
header img
Cawapres 2024 nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. (Foto: tangkapan layar)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Calon wakil presiden (Cawapres) 2024 nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mendapatkan kririk pedas dari sejumlah tokoh nasional hingga netizen pasca Debat Cawapres yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1/2024) malam.

Putra sulung Presiden Jokowi itu dinilai songong, tak beretika dan merendahkan lawan bicara saat menanggapi jawaban Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD terkait greenflation atau green inflation.

"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, nyari-nyari di mana ini kok nggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau," kata Gibran sambil membungkukkan kepala seperti ingin mencari sesuatu.

Sontak, gimik tak terpuji Gibran mendapat tanggapan negatif penonton debat di lokasi dengan koor ‘wuuuuu’. Sementara, netizen pun juga langsung ramai-ramai memberikan sentimen negatif terhadap Wali Kota Solo itu.

Menanggapi hal ini, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Wahid alias Alissa Wahid menyayangkan sikap Gibran tersebut. Apalag,i aksi tersebut dilakukan berkali-kali hingga pada akhirnya Mahfud MD merasa dipermainkan.

Lewat akun X miliknya @AlissaWahid, putri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menganggap, sikap Gibran tersebut termasuk melecehkan orang lain.

“Menyayangkan sikap mas @gibran_tweet malam ini. Sedikit jahil berbeda dengan sikap melecehkan orang lain. Dan itu yang tadi ditunjukkan mas Gibran berulang-ulang kepada kedua kandidat lain,” kata Alissa.

Alissa pun mengaku sedih atas pembelaan yang dilayangkang politisi muda Tsamara Amani melalui akun X @TsamaraDKI: ‘Mengapa kalau anak muda yang keras dan kritis selalu dianggap tidak sopan? Tetapi jika yang melakukan itu adalah orang tua ke anak muda selalu dianggap biasa saja, dan kita sebagai anak muda diminta menerima seolah itu sesuatu yang biasa saja. Apakah ini tidak standar ganda?’

“Sedih saya baca twit ini. Masa mba @TsamaraDKI tidak bisa membedakan sikap kritis dengan sikap kemlinthi dan merendahkan?,” ucapnya.

Cuitan Alissa Wahid terkait sikap kemlinthi dan merendahkan orang lain itu pun langsung diserbu netzien. Warganet ikut mengecam sikap Gibran yang dianggap ‘lancang’ dan tidak sesuai tempatnya. Total ada 1000 lebih akun yang ikut menanggapi hal tersebut.

Akun @indopolitiko mengatakan, bahwa hal tersebut adalah pelanggaran etika.

“Sesorang yg lahir dari pelanggaran etika, akan tidak memahami etika,” katanya.

“Tengil beda dengan melecehkan dan meremehkan lawan debatnya. Gibran tidak punya rasa menghormati kpd paslon lainnya , jadi songong, #ShameOnYouGibran” kata akun @SalimVjd.

“Bocil sama sekali tak berkualitas, dia pikir urusan bangsa cuma sebatas tebak kata.. hassu,” kata akun @by_uAsmaradhana.

Akun @laba2 mengatakan bahwa Gibran sudah yakin akan menang, sehingga hal tersebut membuatnya seakan lupa bersikap baik.

“Dia sudah yakin akan menang. Seluruh perangkat negara mulai dari Presiden, mentri2 sampai perangkat desa dan yg di bawahnya sudah dikuasai.  Jadi sikap melecehkan ini keniscayaan saja,” katanya.

Tak hanya itu, aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) cum penulis sekaligus Fasilitator Gender Equality and Social Inclusion (GECI), Kalis Mardiasih lewat akun X miliknya juga ikut mengkritik sikap Gibran tersebut.

Lewat akun X @Mardiasih, Kalis mengatakan bahwa Gibran memiliki tendensi merendahkan kepakaran. Hal tersebut terlihat dari gesture dan gaya humornya.

“Ngeri membayangkan kepemimpinan eksekutif dijalankan dengan tendensi merendahkan kepakaran, dan ada tanda-tanda berkiblat pada gesture ngab-ngab darggh jokes. Ya Allah selamatkan bangsa ini,” katanya.

Sejarawan JJ Rizal, melalui akun X @JJRizal juga menyorot Gibran yang dinilai tak punya basis pengetahuan dan logika yang kuat. Hal itu disampaikan Rizal, juga untuk menanggapai pembelaan Tsamara Amani terhadap Gibran.

“kritik yg pedas memerlukan pengetahuan yg luas, sinisme yg tajam datang dari logika yg kuat, duduk soalnya adalah mas gibran tekor pengetahuan en defisit logika, alhasil yg keluar ejekan bahkan pelecehan,” tulisnya.

Kritik pedas terhadap Gibran dan pembelaan membabi buta Tsmara Amani juga dilayangkan oleh penulis dan sastrawan Okky Madasari, melalui akun Twitternya @okkymadasari.

“Tsamara, yang dilakukan Gibran malam ini, jelas bukan "keras & kritis". Twit ini memperlihatkan kamu sudah kehilangan akal sehat & sengaja membutakan diri. Lebih dari itu, kamu sedang sengaja memanipulasi dengan mengatasnamakan anak muda,” cuitnya. 

Penulis Agus Mulyadi pun, melalui akun X @AgusMagelangan, menilai Gibran dengan sendrinya telah meruntuhkan citra yang dibangun selama ini sebagai politisi muda yang santun dan beradab.

“Citra politisi muda yang penuh sopan santun dan beradab yang dibangun selama bertahun-tahun melalui gestur sering menunduk dan salim kepada banyak tokoh yang lebih tua hancur lebur begitu saja melalui debat satu malam,” tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut