"Selain berfungsi sebagai sarana edukasi, film ini membantu menyadarkan Kami bahwa regulasi yang transparan dan jelas sangat penting agar tidak ada masyarakat yang kembali menjadi korban," ungkap Kasan.
Kasan juga menegaskan, bahwa masyarakat yang menjadi korban kejahatan ini dapat melaporkan langsung ke pihak berwajib.
“Kami tidak ingin para korban harus mencari keadilan dan menyelesaikan masalahnya sendiri seperti yang digambarkan di dalam film. Kami berkomitmen untuk mengerahkan seluruh upaya Kami dalam membantu para korban kejahatan seperti ini. Kami telah menyusun regulasi dan sistem yang bekerja sama dengan aparat kepolisian hingga kejaksaan untuk bersama-sama memberantas kejahatan ini,” tuturnya.
Kapolda Sumatera Selatan, Irjen. Pol. Rachmad Wibowo yang juga seorang jenderal polisi yang mengungkap kasus terorisme tahun 2015 silam, dimana menjadi inspirasi dalam film ini mengatakan, film "13 Bom di Jakarta" adalah film action karya anak bangsa paling bermutu. Film yang terinspirasi dari kisah nyata ini menurutnya dikemas secara apik sehingga menjadi film yang sangat menarik.
“Film ini merupakan film serangan teror bermotif ekonomi pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi tinggi, serta mengedepankan pemahaman mendalam mengenai cryptocurrency. Pengungkapan kasus terorisme yang menjadi inti cerita dalam film ini membutuhkan pengetahuan yang mendalam dan seimbang, dan hal tersebut hanya dimiliki oleh saudara Oscar Darmawan,” kata Irjen Rachmad Wibowo.
Editor : Rizal Fadillah