BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Komisi X DPR RI menggelar bimbingan teknis untuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Bandung, yang berlangsung di Hotel Aryaduta Bandung, pada Sabtu (10/2/2024).
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amalia mengatakan, acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti pelatihan kemampuan public speaking.
“Kita dorong ke pelaku ekonomi kreatif latihannya adalah keterampilan public speaking. Bagaimana dia meyakinkan tentang produknya, bagaimana dia bisa menjelaskan tentang produknya kepada orang lain apa benefitnya dan lain sebagainya juga termasuk testimoni dan story telling,” kata Ledia.
Menurutnya, kemampuan public speaking pada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan bagian yang sangat penting untuk memasarkan setiap produknya.
“Bagi para pelaku ekonomi kreatif saat ini memang menjadi bagian yang sangat penting untuk terus memperkaya ke kemampuan dirinya. Persaingan sudah luar biasa maka tentu dia harus punya kekhususannya dan kekhasan sendiri yaitu bagaimana dia punya keterampilan untuk memasarkan produk,” terangnya.
Selain itu, dengan berkembangnya pelaku ekonomi dan pariwisata kreatif dapat membantu menumbuhkan pendapatan daerah.
“Karena setiap usaha itu ada pajaknya atau retribusinya, insya Allah akan meningkatkan pendapatan daerah. Nah apabila pelaku ekonomi kreatif berkembang maka bukan tidak mungkin pendapat dan daerah pun ikut berkembang,” ungkapnya.
Oleh karena itu, acara yang dihadiri oleh 100 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif ini diharapkan dapat menciptakan perubahan-perubahan yang baru dalam gaya berbisnis mereka.
“Hari ini 100 kemarin 100 jadi kita bikin dua kali kegiatan, karena kita berharap semakin banyak pelaku ekonomi kreatif di Kota Bandung dan mengubah gaya mereka dalam berbisnis itu. Bisnis sekarang tidak bisa seperti gaya dulu, harus ada perubahan-perubahan baru,” tuturnya.
Sebab menurutnya, setiap individu memiliki tantangan yang berbeda. Sehingga, pihaknya mendorong untuk meminimalisir tantangan dari ketidakmampuan mereka.
“Bandung merupakan kota yang kreatif kalau kita tidak dorong mereka akan stagnan atau mandat di situ saja karena pulangnya besar harus dimaksimalkan,” tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah