get app
inews
Aa Text
Read Next : Tak Berpuasa, Muhammadiyah Anjurkan Ibu Hamil dan Menyusui Cukup Bayar Fidyah

Haedar Nashir: Peserta dan Pendukung Pemilu Harus Siap Menang dan Kalah

Senin, 12 Februari 2024 | 12:07 WIB
header img
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. (Foto: SINDOnews/Dok)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Para kontestan dan pendukung pada Pemilu 2024 harus berkontestasi secara demokratis, kejujuran, keterpercayaan, dan lapang hati, serta siap menang dan siap kalah.

Demikian pesan yang disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam Refleksi Pemilu 2024 pada Minggu (11/2/2024).

Menurutnya, dalam setiap kontestasi, para peserta dan pendukung harus siap menang dan kalah. Berkompetisi secara sportif dengan jiwa kenegarawanan yang tinggi. Sehingga Pemilu 2024 menjadi bersih, beretika, dan tidak ada kecurangan.

“Seluruh pihak yang berkontestasi siapapun yang menang dan memperoleh mandat rakyat benar-benar hasilnya autentik, tidak takabur diri, serta bebas dari hisab dan hujatan publik,” kata Haedar.
 
Di sisi lain, bagi para pejabat publik baik itu yang ada di aparat TNI, Polri, dan seluruh pihak penyelenggara pemerintahan dari pusat sampai daerah diharapkan menjunjung patriot, profesional, menjaga moralitas, dan tanggung jawab konstitusinya dalam melaksanakan pengawalan Pemilu.

Pesan serupa juga Haedar tujukan pada penyelenggara pemilu yaitu KPU, Bawaslu, dan berbagai lembaga terkait untuk berintegritas. Mereka diharapkan menjadi wasit yang memiliki tanggung jawab tidak hanya keduniaan, tapi juga di hari akhir.

“Pemilu yang bersih tanpa penyimpangan menjadi dan mesti menjadi komitmen dan budaya politik seluruh elit dan warga serta penyelenggara negara, dan komponen bangsa,” ungkapnya.

Setelah melewati lima pemilu, kata Haedar, bangsa ini diharapkan pada Pemilu 2024 ini akan berjalan lebih baik, bersih, dan lebih bermartabat sejalan dengan peraturan yang berlaku. Sebab, jika terjadi penyimpangan dan tidak sejalan sesuai konstitusi, Haedar khawatir akan menimbulkan insiden buruk.

Namun, jika nanti setelah penyelenggaraan Pemilu 2024 terjadi sengketa melalui jalur hukum. Maka hukum yang harus berlaku adalah yang lurus disertai kejujuran, akuntabel, terbuka, dan mengedepankan etika luhur.

“Keteladanannya dengan taat konstitusi dan mau menyelesaikan sengketa Pemilu secara elegan, melalui jalur hukum yang berlaku disertai jiwa kenegarawanan yang utama. Jauhi segala provokasi dan anarki yang dapat mencederai demokrasi dan merusak masa depan negeri,” tuturnya.

Kepada rakyat Indonesia yang memiliki suara, Haedar berpesan supaya tidak menjadi golongan putih (golput). Sebab penyaluran suara yang mereka lakukan bagian dari wujud tanggung jawab kebangsaan.

"Rakyat diharapkan mengikuti Pemilu dengan tertib, aman, damai, taat, cerdas, kritis, dewasa, beretika, toleran dan menjaga persaudaraan," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut