BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Perayaan kasih sayang atau Hari Valentine akan segera tiba, yakni pada 14 Februari 2024 mendatang.
Hari Valentine biasa dijadikan sebagai momen saling menunjukkan kasih sayang yang biasa dirayakan dengan memberikan kado atau hadiah spesial.
Tidak banyak yang tahu mengani sejarah perayaan Hari Valentine ini yang lahir oleh kematian dari seorang imam dan uskup (pemimpin jemaat lokal untuk agama Katolik Roma) di Terni, Italia, yang bernama Santo Valentine atau Valentinus pada abad 270 M.
Pada saat itu, St. Valentine adalah seorang pendeta yang taat agama dan selalu membantu orang lain.
Bahkan dirinya juga kerap membantu orang-orang Kristen yang hendak melarikan diri dari penjara Romawi yang terkenal akan kekejamannya.
Bukti kekejaman dari penjara tersebut adalah adanya perlakuan tidak manusiawi dan kerap memukul serta menyiksa para orang-orang.
Sebagai seorang pendeta, St. Valentine mengabdi pada Kaisar Claudius II yang kala itu memerintah di Roma.
Namun, tiba-tiba saja, Kaisar Claudius II memberikan keputusan bahwa para pria yang masih lajang tidak boleh menikah dan harus menjadi bala tentara.
Mengenai keputusan tersebut, tentu saja St. Valentine menentang karena merasa keputusannya tidak adil. Untuk itu, St. Valentine memberanikan diri untuk melanggar keputusan tersebut dengan menikahkan pasangan muda yang tengah jatuh cinta.
Sayangnya, tindakan tersebut terdengar oleh Kaisar Claudius II dan memberikan St.Valentine hukuman mati dengan dipenggal kepalanya.
Sebelum proses hukuman mati tersebut. St. Valentine dimasukkan ke dalam penjara dan berusaha menyembuhkan anak gadis dari kepala sipir penjara yang kala itu buta.
Setelah anak gadis tersebut sembuh, kepala sipir penjara hendak membalaskan jasanya dengan menyelundupkan surat. Surat tersebut dituliskan oleh St. Valentine yang jatuh cinta kepada anak gadis tersebut.
Bahkan pada surat terakhirnya, sebelum dieksekusi mati, St. Valentine memberikan frasa penutup berupa “From Your Valentine” atau “Dari Valentine-mu”.
Atas ekspresi cinta di surat tersebut yang pertama kali dilakukan pada abad ke-15 membuat orang-orang lain meniru tindakan tersebut untuk menulis surat cinta dan puisi kepada orang terkasih.
Hingga pada abad ke-17, terdapat tradisi untuk merayakan Hari Valentine di seluruh dunia. Perayaan tersebut berupa menulis kartu ucapan dan surat cinta hingga tukar-menukar hadiah.
Hingga kini, perayaan Hari Valentine masih terus dilakukan sebagai bentuk menunjukan rasa kasih sayang.
Editor : Zhafran Pramoedya