BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara terkait film dokumenter berjudul 'Dirty Vote' yang tengah menjadi kontroversi di masyarakat.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku, hingga saat ini dirinya belum menonton film yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono tersebut.
"Saya belum nonton," ucap Kang Emil, di Rancabentang, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2/2024).
Meski begitu, Kang Emil tidak memungkiri, jika kehadiran film tersebut bisa memengaruhi keputusan pemilih dalam menentukan hak suaranya.
"Semua yang sifatnya informasi terkait pemilu pasti mempengaruhi ya, debat mempengaruhi, hoaks mempengaruhi, film Dirty Vote mungkin mempengaruhi," imbuhnya.
Meski begitu, pengaruh dari film tersebut tidak dapat diukur. Sebab menurutnya, keyakinan masyarakat mendekati hari pemilu sudah sangat kuat.
"Tapi kita gak bisa mengukur, jangan-jangan enggak juga karena keyakinan orang yang di hari terakhir itu sudah kuat mungkin di atas 90 persen ya, yang tidak berubah pikiran," ungkapnya.
Terlepas dari itu, Kang Emil pun berharap, siapapun pemimpin yang terpilih nanti dapat menjalankan amanahnya secara baik.
"Dan kalau ada apapun tiap pemilu kan selalu ada lah ya hal seperti itu. Saya kira kita berdoa aja mana yang terbaik," imbuhnya.
Di sisi lain, Kang Emil mengungkapkan, jika survei Prabowo-Gibran di Jabar berada di angka 54-55 persen.
"Survei di Minggu lalu angkanya di 54-55. Dengan sumbangan 54-55 Jabar maka survei nasionalnya memang persurvei itu tembus di atas 50 persen secara nasional. Apalagi kalau Jawa Barat bisa tembus 60," jelasnya.
Dari angka tersebut, Kang Emil optimistis, jika Prabowo-Gibran masih bisa menang dalam satu putaran.
"Jadi kita masih ada optimisme dan keyakinan itu. Walaupun dari pengalaman tidak seluruhnya yang namanya survei sama dengan hasil akhir karena ada orang yang datang ke TPS celingak celinguk menandakan dia bingung itu masih banyak apalagi sekarang coblosannya banyak juga, termasuk saya juga tadi merefresh lagi pilihan namanya," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah