BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dua petugas pemungutan suara meninggal dunia saat bertugas di Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024).
Kedua petugas tersebut merupakan anggota KPPS dan Sekertaris PPS yang berasal dari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Anggota KPPS yang meninggal dunia bernama Arman Rahmansyah, tercatat sebagai Anggota KPPS TPS 1 Desa Cipondok, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya.
Dan Fuad Holik, Sekretaris PPS Desa Sukamaju, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.
Komisioner KPU Jabar Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Pemilih Hedi Ardhia mengatakan, dua orang petugas yang meninggal dunia dikarenakan sakit.
"Informasinya yang bersangkutan itu sempat mengalami sakit perut, izin pulang sebentar, pulang ke TPS pingsan," ucap Herdi KPU Jabar, Kamis (15/2/2024).
KPU Jawa Barat dipastikannya akan memberikan santunan kepada dua orang itu.
"Kami ikut berbelasungkawa, para pejuang kami di garda terdepan," katanya.
Sebelumnya, Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni mengatakan, pada Pemilu 2019 ada sekitar 46 orang KPPS yang gugur saat bertugas mengamankan pemilu. Sehingga pada tahun depan proses rekrutmen akan lebih ketat dalam segi kesehatan.
"Dulu hanya surat keterangan Puskesmas, saat ini harus menyertakan keterangan terkait dengan penyakit bawaan komorbid," kata Ummi, Rabu (25/11/2023).
Kemudian, usia petugas KPPS juga dibatasi, maksimal 55 tahun karena mereka harus bersiaga mulai H-2, jadi tidak hanya di hari H saja. Saat ini KPU Jabar membutuhkan 1,3 juta petugas KPPS untuk 140.457 tempat pemungutan suara (TPS) di Jabar.
Selanjutnya, Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiana Dewi juga memastikan seluruh puskesmas di Jawa Barat siaga dan memantau para petugas KPPS.
Pemantauan kesehatan perlu agar para anggota tetap terjaga dalam masa pengamanan gelaran pesta demokrasi ini.
"Kami memang akan menyampaikan kepada puskemas untuk pada hari H (Pemilu 2024) itu berjaga-jaga, untuk antisipasi saja," kata Vini, dikutip Rabu (6/12/2023).
Editor : Zhafran Pramoedya