BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat mencatat, ada sebanyak 23 orang dari beberapa kelompok petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia setelah hari pencoblosan pada 14 Februari.
Kepala Dinkes Jabar, Raden Vini Adiani Dewi mengatakan, 23 orang petugas pemilu yang meninggal dunia itu tersebar di beberapa wilayah. Berdasarkan data teranyar, rata-rata petugas yang meninggal karena memiliki riwayat penyakit atau komorbid.
"Yang jelas hampir rata-rata semua punya penyakit komorbid, riwayat jantung, gagal ginjal, darah tinggi, ada riwayat infeksi paru. Memang dalam hal ini ada penyakit dasarnya," ucap Vini di Bandung, Rabu (21/2/2024).
Selain Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), kata Vini, petugas yang gugur usai melaksanakan tugas pemilu datang dari Perlindungan Masyarakat atau Linmas.
"Ini tidak hanya petugas KPPS ya, termasuk di dalamnya beberapa ada Linmas. Kita memasukan semua data-data terkait dengan kematian usai pemilu ini ada 23 orang. Dua org berasal dari Linmas," ungkapnya.
Vini mengatakan, angka kematian pada Pemilu 2024 ini bisa lebih minim dibandingkan dengan sebelumnya.
"Kalau kita lihat angka periode dulu itu mencapai 177 orang. Ini kurang lebih ada 23, insyaallah antisipasi kita sebelumya sudah lebih baik. Dengan adakan skrining ada pengobatan terlebih dahulu," terangnya.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar juga mencatat, ada sebanyak 17 orang meninggal selama masa pencoblosan dan perhitungan surat suara pemilu pada 14 Februari 2024.
17 orang yang meninggal asal Jabar itu terdiri dari petugas KPPS, petugas ketertiban tempat pemungutan suara (TPS) dan panitia pemungutan suara (PPS).
Komisioner KPU Jabar Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Hedi Ardhia menyampaikan belasungkawa terhadap para petugas emilu yang gugur saat menjalankan tugasnya.
"Kami ikut berbelangsungkawa atas kepergian almarhum, terima kasih atas dedikasi dan pengabdian kepada negara. Secara kelembagaan KPU akan memberikan perhatian kepada keluarga korban," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah