"Informasi peringatan dini cuaca ekstrem tersebut didiseminasikan secara masif di tingkat stakeholder hingga masyarakat yang disajikan dalam platform aplikasi infoBMKG," ungkapnya.
Terkait potensi cuaca, kata Guswanto, BMKG memonitor bahwa terdapat beberapa fenomena atmosfer yang terpantau masih cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan yang disertai kilat atau angin kencang.
"Antara lain aktivitas monsun asia yang masih dominan, aktivitas gelombang atmosfer di sekitar Indonesia bagian Tengah, dan Timur, serta terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di Indonesia Bagian Tengah dan Selatan," jelasnya.
BMKG pun memetakan sebanyak 25 daerah yang berpotensi terjadi hujan sedang dengan disertai pembentukan awan Comolunimbus pemicu adanya bencana angin puting beliung untuk periode 22-25 Februari 2024.
Di antaranya Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Editor : Rizal Fadillah