get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkot Cimahi Pastikan Stok Air Bersih Aman saat Musim Kemarau

Kapan Musim Kemarau di Indonesia? Ini Prediksi BMKG

Selasa, 27 Februari 2024 | 11:02 WIB
header img
Musim Kemarau. (Foto:Sheila)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan musim kemarau telah dimulai di sebagian wilayah Indonesia. 

Pada bulan Februari tahun ini, sebagian wilayah Sumatera memasuki musim kemarau. Pasalnya, wilayah tersebut memang mengalami dua musim hujan dan saat ini telah memasuki musim kemarau kedua.

Sebagai tanda berakhirnya musim hujan adalah sering terjadi hujan  pada malam hingga dini hari. Berbeda dengan awal musim  hujan yang lebih banyak turun hujan pada  sore dan malam hari.

Deputi Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan puncak musim kemarau di Indonesia diperkirakan akan dimulai pada Juli-Agustus 2024. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,  musim kemarau  tahun ini diperkirakan tidak sepanas tahun lalu.

“Suhu akan mendekati normal dan tidak akan begitu panas,” kata Guswanto. 

Karena perlu diketahui, musim kemarau yang melanda Indonesia pada tahun 2023 lalu ditandai dengan panas terik  di berbagai wilayah. Suhu pada bulan September 2023 bisa mencapai suhu siang hari 35-38 derajat. Selain itu, terjadinya penundaan awal musim hujan pada tahun 2023 akibat fenomena El Nino, memperpanjang musim kemarau  dan menyebabkan kekeringan di banyak daerah. 

Melihat situasi tersebut, Guswanto mengatakan musim kemarau pada tahun 2024 ini diperkirakan akan mendekati normal. Artinya, musim kemarau  sekarang diperkirakan tidak akan begitu panas.

Musim kemarau di Indonesia dimulai pada bulan Maret (1,4 persen), April (12,9 persen), Mei (19,0 persen), Juni (24,2 persen), Juli (7 persen), Agustus  (13,4 persen), dan seterusnya. Dan Guswanto mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada karena situasi ini akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang. 

Ia juga mengatakan, di luar persiapan langsung, transisi ke musim kemarau menggarisbawahi pentingnya ketahanan dan adaptasi iklim secara lebih luas, karena akan terdapat risiko terjadinya cuaca ekstrem pada masa transisi, antara lain angin kencang, puting beliung, petir, dan hujan es.

Namun, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) berpendapat bahwa prediksi mereka kemungkinan akan semakin panas pada tahun 2024. Perubahan iklim dianggap sebagai ancaman global terbesar saat ini, dan meningkatnya kesenjangan akan memperburuk dampaknya. 

“Kita baru saja mengalami rekor tahun terpanas, dan tahun 2024 kemungkinan akan lebih panas dan bahkan lebih ekstrem, dengan El Nino yang sedang berlangsung kemungkinan akan berdampak signifikan terhadap suhu dan kejadian cuaca,” kata Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo. (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut