BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Program Partai Keadilan Sejahtera (PKS) NextPreneur Business Incubator memasuki masa graduation. Kegiatan tersebut digelar di Zest Sukajadi Bandung Hotel, Jumat (1/3/2024).
Sebelumnya, pendampingan dan modal usaha puluhan juta rupiah bakal didapat tiga pelaku UMKM terbaik dengan menyingkirkan belasan ribu peserta.
Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu, menilai potensi para pelaku usaha mikro sangat besar di Jawa Barat.
"Melalui pelatihan dan kegiatan yang mendorong kewirausahaan, maka otomatis lapangan pekerjaan terbuka," ujarnya.
Hematnya, kemauan masyarakat untuk berusaha maupun membuka lapangan pekerjaan dapat menumbuhkan potensi ekonomi kreatif yang terus bergulir.
"Mudah-mudahan harapan kita, bangsa Indonesia bukan yang terus menerapkan Bansos dan mengharapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) namun dapat berdaya saing," ucapnya.
Haru mengatakan, geliat para pelaku usaha mikro mampu diperhatikan lebih oleh pemerintah.
"Potensi UMKM di Jawa Barat ini sangat besar untuk memajukan masyarakat dan mungkin selama ini perhatiannya kurang. Sebagai unsur masyarakat kita dorong yang belum optimal," imbuhnya.
Ketua Bidang Pemberdayaan Jaringan & Ekonomi PKS Jabar, Asep Mulyadi mengatakan, beragam jenis produk para pelaku UMKM dari mulai fashion, kuliner hingga industri kreatif sejalan dengan ciri khas dan keunikan kreativitas masyarakat di Jawa Barat.
"Fokusnya saat ini memang mendorong anak muda untuk berwirausaha. Hadirnya inkubator bisnis ini tak hanya pendidikan, namun setelah inkubator bisnis, mereka dapat mengaplikasikannya," kata Asep.
Ia pun menambahkan, inkubator bisnis mendorong para pelaku UMKM menerapkan usaha berkelanjutan.
Peluang kewirausahaan yang kian meroket, tak menutup kemungkinan para pengusaha mikro mendapat pementoran hingga investor.
Salah satu UMKM terpilih, Zahara Mardiah mengatakan, kendala yang kerap jadi tantangan para pemula adalah kebingungan memasarkan produknya.
"Saya adalah seorang yang memang ingin berkecimpung di dunia usaha, tapi tidak tahu caranya. Kami masyarakat itu tidak butuh dikasih ikan, tapi butuh dikasih kail dan diajari cara memancing," ujarnya.
Sebagai pemula, ia mengatakan pentingnya mengetahui langkah-langkah entrepreneur dalam merintis bisnisnya.
"Pelaku usaha memang kesulitan untuk membangun bisnis. Bagaimana caranya bertahan ketika bisnis gagal dan lain sebagainya," ungkapnya.
Zahara ialah pelaku usaha kuliner khas Palembang, yakni Pempek. Dia berani beradu soal cita rasa, meski dipasarkan di Jawa Barat.
Sebelumnya, ia mendalami pastry and bakery dengan mengolah brownies kemudian berpindah mendalami olahan ikan dan cuko ini.
"Saat usaha itu gagal tidak tahu hal apa yang harus dikembangkan. Sampai akhirnya mengukuhkan tekad mengikuti acara ini dan bertemu dengan para mentor," ungkapnya.
Pengetahuan akan bisnisnya semakin terbuka lebar, tak hanya dari rasa yang lezat. Branding produk hingga pemasaran harus ia gencarkan.
"Dalam bisnis itu ada namanya bisnis model kanvas yang baru saya tahu ketika ikut pelatihan dan banyak ilmu lainnya yang bida digali. Saya yakin para UMKM itu punya produk-produk yang bagus dan berpotensi, tapi bingung cara mengembangkannya," pungkasnya. (*)
Editor : Abdul Basir