Tidak sampai disitu, usai membuang mayat Indri, DA dan DP menjual sejumlah barang berharga milik korban seperti tas LV dan jam tangan Rolex. Mereka mendapatkan uang senilai Rp 68 juta dari hasil penjualan tersebut.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, selain motif cinta segitiga antara DA, DP, dan Indriana, tersangka juga ingin menguasai harta korban.
“Motif dari perkara ini adalah cinta segitiga antara tsk. DA, tsk. DP dan korban Indriana Dewi serta tersangka ingin menguasai barang barang milik korban,” ujar Kombes Jules Abraham Abast, Senin (4/3/2024).
Jules Abraham mengatakan, keinginan untuk menguasai harta Indriana muncul setelah rencana pembunuhan korban rampung disusun. Pasalnya, barang milik korban akan dijual untuk membayar jasa MR yang ditugaskan menjadi pembunuh bayaran.
Adapun rincian dari uang Rp 68 juta itu, MR mendapat Rp 15 juta plus HP Iphone Rp 8 juta, DP HP Iphone Rp 14 juta, dan sisanya Rp 31 juta dibawa DA semuanya.
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka dijerat Pasal 340 KUHP, 338 KUHP, dan 365 KUHP ayat 4 dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati.
Editor : Zhafran Pramoedya