BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pada bulan ini, masyarakat Indonesia bukan hanya dihadapkan dengan bulan suci Ramadhan saja, karena pada bulan yang sama umat Hindu juga akan melaksanakan Hari Raya Nyepi.
Hal ini diperjelas oleh keputusan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali yang menyebut pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 jatuh bersamaan dengan hari pertama Ramadhan pada Senin (11/3/2024).
Beberapa agama memiliki beberapa ritual ibadah sebelum melakukan hari besar, seperti halnya umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa sebelum merayakan Idul Fitri, begitu juga dengan umat Hindu yang memiliki ritual ibadah Upacara Melasti sebelum Hari Raya Nyepi.
Untuk mengetahui makna dan dan tujuan Upacara Melasti, dirangkum dari berbagai sumber, berikut informasinya.
Upacara Melasti adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Hindu sebelum Hari Raya Nyepi. Ibadah tersebut bertujuan untuk menyucikan diri dalam rangka menyambut Tahun Baru Saka.
Dikutip dari situs resmi Kebudayaan Kemdikbud, upacara Melasti adalah ritual ibadah penyucian diri umat Hindu yang dilaksanakan sebelum umat menyambut Tahun Baru Saka. Biasanya upacara ini dilakukan di pura yang dekat dengan sumber air kehidupan, seperti laut, danau, atau sungai.
Sebelum melaksanakan upacara Melasti, umat Hindu terlebih dahulu melaksanakan persembahyangan yang dipimpin oleh seorang Romo dan Pinandita untuk memimpin doa-doa dari kitab.
Setelah itu, umat Hindu akan menuju ke laut untuk menjalankan ritual upacara Melasti sembari membaca doa-doa. Pemimpin ritual lalu melarung sesaji berupa ayam dan bebek serta bunga yang diletakkan di atas anyaman pandan sambil berdoa.
Air laut tersebut kemudian digunakan oleh para Pinandita untuk menyucikan umat Hindu dan perlengkapan persembahyangan (Pralingga).
Tujuan Upacara Melasti
- Ngiring prewatek dewata, upacara Melasti didahului dengan memuja Tuhan untuk dapat mengikuti tuntunan para dewa sebagai manifestasi Tuhan.
- Anganyutaken laraning jagat, upacara Melasti bertujuan menghanyutkan penderitaan masyarakat dengan memotivasi umat secara ritual dan spiritual.
- Papa kelesa, upacara Melasti bertujuan menuntun umat agar menghilangkan awidya (kegelapan atau mabuk), asmita (egois), raga (pengumbaran hawa nafsu), dwesa (sifat pemarah dan pendendam), dan adhiniwesa (rasa takut tanpa sebab).
- Letuhing Bhuwana, upacara Melasti bertujuan untuk menghilangkan sifat-sifat manusia yang merusak lingkungan alam.
- Ngamet sarining amerta ring telenging segara, upacara Melasti mengandung muatan nilai-nilai kehidupan yang universal.
Editor : Zhafran Pramoedya