BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbesar se-Indonesia, tentu akan menjadikan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024 menjadi salah satu pusat perhatian politik nasional.
Menarik untuk disimak pasca Ridwan Kamil selesai masa jabatannya sebagai Gubernur Jabar periode 2018-2023, apakah persaingan untuk memperebutkan kursi Jabar 1 mendatang akan sangat kompetitif.
Mengingat, banyak tokoh-tokoh potensial yang memiliki popularitas yang kuat, rekam jejak yang baik, dan didukung oleh mesin politik yang bagus.
Indonesia Strategic Institute (Instrat) sebagai lembaga think thank dan kajian pada isu-isu strategis, politik, dan sosial humaniora yang berbasis di Kota Bandung merilis 16 nama tokoh yang dianggap memiliki peluang yang cukup untuk maju dalam kontestasi Pilgub Jabar 2024 mendatang.
Mereka adalah Alfiansyah Komeng, Atalia Praratya, Bima Arya Sugiarto, Cellica Nurrachdiana, Dedi Mulyadi, Desy Ratnasari, Dudung Abdurachman, Haru Suandharu, Maman Imanul Haq, M Iriawan (Iwan Bule), Netty Prasetiyani, Ono Surono, Ridwan Kamil, Saan Mustopa, Syaiful Huda, dan Uu Ruzhanul Ulum.
Direktur Instrat, Adi Nugroho mengatakan, nama-nama tersebut merupakan hasil diskusi intensif melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan belasan pengamat dan praktisi politik dari berbagai latar belakang, dan telah dibahas terkait tokoh-tokoh potensial yang akan melanjutkan kepemimpinan Jabar ke depan.
"FGD dilakukan dengan menggunakan gabungan analisis hasil-hasil survei kuantitatif terbaru untuk Kota Bandung, dipadukan dengan analisis politik secara naratif-kualitatif dari para peserta diskusi," ucap Adi dalam keterangannya, Rabu (27/3/2024).
Adi mengungkapkan, pada Pilgub Jabar 2018 lalu, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum berhasil memenangkan kompetisi. Meski begitu, raihan suaranya tidak mayoritas, yaitu sebesar 32,88 persen.
"Ini artinya, mayoritas pemilih Jawa Barat tidak terkonsentrasi ke pasangan tersebut, yang juga berarti bahwa peluang untuk bersaing dengan Ridwan Kamil jika dia berminat maju kembali untuk mencalonkan diri, bisa dikatakan masih sangat terbuka," ungkapnya.
Adi memandang, dari ke-16 nama tokoh-tokoh yang potensial menjadi calon gubernur Jabar ke depan pada umumnya telah memiliki basis popularitas yang baik dan di antara mereka memiliki pengaruh terhadap elektoral yang signifikan pada partainya masing-masing.
Ia mencontohkan, nama Haru Suandharu yang kini menjabat Ketua DPD PKS Jabar yang juga sebagai anggota DPRD Jabar Periode 2019-2024, berhasil menaikkan suara pemilih PKS di Provinsi Jabar dari 3,29 juta di Pemilu 2019 menjadi 3,8 juta di Pemilu 2024.
"Contoh lainnya Dedi Mulyadi, meskipun baru pindah partai dari Golkar ke Gerindra jelang pendaftaran caleg, kehadirannya di Gerindra berefek secara signifikan di Dapil Jabar VII. Gerindra di dapil tersebut menjadi kampiun teratas dengan perolehan suara sangat besar di 22,75% suara dan berhasil menempatkan 3 kader Gerindra untuk duduk di kursi DPR-RI," tuturnya.
"Satu contoh lainnya yaitu Syaiful Huda, Ketua DPW PKB Jabar. Syaiful selain sebagai tokoh muda, dia juga telah berhasil menaikkan suara elektoral PKB di Jabar secara drastis sebesar sekitar 1 juta suara, yang menyebabkan raihan kursi di DPR-RI bagi PKB mengalami kenaikan dari 8 kursi pada Pemilu 2019 menjadi 13 kursi di Pemilu 2024," tambahnya.
Adi menilai, keberadaan Jenderal purnawirawan TNI/Polri yang ikut berkompetisi juga hampir selalu mewarnai pada Pilgub Jabar tahun sebelumnya. Adapun tokoh potensial untuk Pilgub Jabar 2024 ini yaitu Dudung Abdurachman dan M. Iriawan alias Iwan Bule.
"Dudung selain pernah menjadi Kepala Staf TNI-AD, beliau juga jadi Guru Besar manajemen strategis di Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM). Sedangkan M. Iriawan pernah menjadi Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Penjabat Gubernur Jawa Barat menggantikan Ahmad Heryawan," bebernya.
Menurutnya, dengan bertebarannya tokoh-tokoh potensial yang cemerlang, maka persaingan akan menjadi perang bintang yang bakal berlangsung seru.
"Ini bakal menjadi tantangan cukup berat dan alarm antisipasi bagi Ridwan Kamil untuk dapat memenangkan kembali Pilgub Jabar 2024 ini meski Partai Golkar berhasil mendapatkan kenaikan kursi dari Jawa Barat pada Pemilu 2024 ini baik untuk DPR-RI maupun DPRD Provinsi," katanya.
Adi mengatakan, secara umum peta kemungkinan persaingan kursi gubernur Jabar ke depan bakal sangat kompetitif yang menghadirkan tokoh-tokoh elit partai politik yang berbasis di Jabar, dengan kekuatan prestasinya masing-masing, dan semuanya (kecuali Komeng) memiliki basis pengalaman bagus di pemerintahan.
Meskipun dengan kemungkinan Ridwan Kamil yang sedang mempertimbangkan ikut berkompetisi berebut kursi gubernur pada Pilgub DKI Jakarta, kata Adi, Pilgub Jabar 2024 ini diprediksi tetap akan berlangsung sangat kompetitif.
"Ini akan menjadi persaingan yang positif dengan harapan bahwa pemimpin yang akan dihasilkan ke depan akan menjadi berkualitas tinggi untuk membangun Jawa Barat lebih maju," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah