BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dailah Sajian Nusantara, salah satu restoran yang ada di Bandung menyajikan hidangan nusantara diolah dengan cara tersendiri.
Dailah sendiri diambil dari nama nenek owner, yakni Lucky Lukmanul Hakim. Selain catchy, nenek Dailah dulunya suka masak dan miliki usaha catering.
Lucky mengungkapkan asal usul lahirnya restoran nusantara dengan nuansa kekinian, yang beda dari yang lain.
“Dailah sebenarnya masakan nusantara, cuman waktu pas 2021 pulang ke Bandung, aku orang Bandung lama kerja di Bali. Begitu pindah ke Bandung, oportunis aja sebenarnya karena restoran di Bandung Sunda, Sunda aja, jualannya cuman satu makanan aja. Aku ngeliat peluang bisnis, bikin restoran nusantara yang archipelago dari banyak pulau di Indonesia,” beber Lucky.
Meski menyajikan hidangan ciri khas nusantara, rstoran satu ini menambahkan eksperimen terbaru dalam sajiannya.
“Dailah itu sebenarnya kita ngambil roots nya, kaya masakan mana kita ambil, kita olah sendiri di Dailah, kita twisted sedikit biar beda dari yang lain,” ujarnya.
Tidak monoton, Dailah pun sering mengganti menu hidangannya selama 3 bulan sekali dengan menu daerah Jawa, Sumatera dan Bali.
“Kalau menu, kita ga lebih dari 30, cuman kita selalu ganti menu, maximum 3 bulan sekali, minimum di 2 bulan sekali. Biasanya kalau ada naik 4 menu, turun 4 menu, gitu aja terus. Kalau daerah, Jawa, Sumatera, Bali, masih sekitaran situ aja,” bebernya.
Pergantian menu tersebut, kata Lucky, dilakukan untuk melatih kreatifitas para pegawai di Dailah Sajian Nusantara.
“Untuk tantangan saat ganti menu gaada sih, lebih ke biar anak-anaknya kreatif aja. Kalau motornya tetep saya pribadi. Untuk memilih menu yang muncul dan keluar, kita tidak berdasarkan apapun, yang pengen diturunin, diturunin aja tidak berdasarkan pemasaran atau kelamaan biar ga bosen. Kadang ada yang menunya lagi oke banget, kalau aku pengen tarik, tarik aja yaudah,” bebernya.
Adapun terkait proses kreatif dalam pembuatan menu, tidak lebih dari seminggu setelah foto produk keluar. Meski begitu, dalam pembuatan menu tersebut Dailah melakukan explore terlebih dulu pada menu aslinya.
“Nyobain dulu menu aslinya gimana, jadi biar kalau kita mau otak-atik juga, kita udah tau fundamentalnya duluan. Ini berdasarkan riset, aku juga kadang 2 bulan sekali, 1 bulan sekali, keliling gitu. Intinya kita tau fundamental nya, jadi kalau ada yang ngajak ngobrol atau ada orang asli dari daerah makanan tersebut yang nanya, kita kasih tau kita bikin stylenya Dailah, kita ambil roots nya aja. Kita ga bisa sebut ini autentik juga, karena di satu daerah dengan satu nama makanan bisa beda-bed- cara ngolah,” jelasnya.
Salah satu yang pernah dibuat Dailah Sajian Nusantara, yakni Siong Sira dari NTB. Makanan berkuah, dengan rasa asam, segar, pedas dimasak dalam Bambu.
“Siong Sira ini resepnya partnerku, di sini kita buka berempat, salah satu partnerku ini orang NTB langsung. Jadi aku diajarin sama mamahnya langsung,” ujarnya.
Menu Siong Sira ini juga salah satu hidangan yang masuk ke lidah warga Bandung, dimana lidahnya sudah didesain buat rasa manis, pedas, asin, gurih.
“Kita ngakalinnya dengan coba ambil rootsnya, oh makanan NTB ini yang kita serving itu asem, pedes, seger, masuk akhirnya tanpa merubah apapun,” tambahnya.
Dengan menu sajian nusantara yang ditambah dengan proses kreatif, menakdi Dailah menentukan ekosistemnya sendiri.
Meskipun demikian, harga yang disajikan Daliah Sajian Nusantara ini juga masih ramah di kantong dengan range harga mulai dari Rp25.000 - Rp150.000 an.
Sukses dengan wajah Dailah Sajian Nusantara di Bandung, Lucky mengungkapkan ke depannya akan segera membuka cabanh di Jakarta.
“Mudah-mudahan 2-3 bulan ini terealisasi cabang di Jakarta. Untuk Dailah sendiri, kayanya Dailah mau bikin kaya mini festival yang bakalan ngundang tenant yang dari luar kota, cuman yang memang udah lumayan lama lah. Dan kursi kita di sini ada 135 an.” Pungkasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya