“Dia incumbent itu ya kalau dia kerjanya dianggap bagus oleh warga Jabar, potensi menangnya ada, tapi kalau jelek tidak bagus, kepuasan masyarakatnya rendah ya akan kalah, jadi standarnya disitu,” bebernya.
Maka, kepuasan atas kinerja Ridwan Kamil ini merupakan satu peluang yang bisa diperhitungkan oleh lawan politiknya di Pilgub Jabar 2024.
“Kalau ada penantang baru yang lebih bagus, lebih hebat, lalu misal kinerja Emilnya dianggap kurang bagus ya lawan politiknya bisa leading,” ujarnya.
Oleh karena itu, untuk mengukur peluang menang Ridwan Kamil di Pilgub Jabar, harus dilihat elektabilitas dengan lawan politiknya.
“Disitu harus dilihat dari paling tidak tiga hal, pertama popularitas, kedua elektabilitas, dan isi tas,” ungkapnya.
Selain itu, bisa juga dilihat dari pasangan yang akan mendampinginya di Pilgub Jabar, juga koalisi partainya.
Editor : Zhafran Pramoedya