BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, masyarakat menginginkan perubahan signifikan dalam kepemimpinan Kota Cimahi.
Hal ini terlihat dari survei Indonesia Strategic Institute (INSTRAT) pada 3-7 Mei 2024 yang menunjukkan bahwa sebanyak 49,25% responden menginginkan calon wali kota yang bersih dan bebas dari korupsi.
Harapan ini sangat relevan mengingat sejarah kelam korupsi yang melibatkan tiga mantan Wali Kota Cimahi, yakni Itoc Tochija, Atty Suharti, dan Ajay Muhammad Priatna, yang semuanya terjerat kasus korupsi oleh KPK.
Selain integritas, survei juga mengungkapkan bahwa 26% masyarakat menginginkan pemimpin yang peduli kepada rakyat, 8,25% menginginkan pemimpin yang tegas.
Serta sejumlah kecil responden memilih karakteristik seperti pintar/berwawasan (5,75%), jujur (2,5%), pengalaman/berprestasi (2,25%), adil dan bijaksana (2%), muda (1,75%), ramah/santun (1%), rupawan (0,5%), berwibawa (0,25%), dan dapat dipercaya (0,25%).
Atas hasil tersebut, seorang analis INSTRAT Ida Ayu Karina Dwijayanti, BA, M.Sc, menekankan pentingnya integritas dalam kepemimpinan daerah.
“Masyarakat Cimahi membutuhkan pemimpin yang tidak hanya memiliki visi yang jelas, tetapi juga integritas yang tinggi untuk memastikan program pembangunan dapat berjalan efektif dan transparan,” ungkap Ida.
Tidak hanya itu, Ida juga menyoroti pentingnya menghindari calon yang terindikasi atau berpotensi korupsi untuk mencegah terulangnya skandal korupsi di masa depan.
Menjelang pendaftaran bakal calon Wali Kota Cimahi, sudah banyak tokoh yang mulai melakukan kampanye, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Spanduk, baliho, dan alat peraga kampanye (APK) lainnya mulai menghiasi sudut-sudut kota. Adapun, pemilihan wali kota sendiri dijadwalkan akan dilaksanakan serentak pada 27 November 2024 mendatang.
Dengan demikian, masyarakat pun diimbau untuk lebih selektif dalam menilai calon pemimpin. Menghindari calon yang terindikasi atau berpotensi korupsi adalah langkah krusial untuk mencegah terulangnya kasus-kasus korupsi.
Selain itu, transparansi dalam proses seleksi dan pelibatan masyarakat dalam pengawasan dapat menjadi kunci untuk memastikan hanya kandidat yang bersih dan kompeten yang akan memimpin Cimahi.
Melalui survei yang dilakukan INSTRAT ini, masyarakat Cimahi berharap bahwa dengan memilih pemimpin yang memiliki integritas dan dedikasi, masa depan kota dapat dibangun dengan lebih baik dan berkelanjutan.
Para calon diharapkan tidak hanya bebas dari korupsi tetapi juga memiliki visi yang jelas untuk kemajuan dan kesejahteraan seluruh warga kota.
Berikut data survei INSTRAT terkait pemimpin Wali Kota Cimahi di Pilkada 2024:
Bersih/Bebas dari Korupsi: 49,25%
Peduli kepada Rakyat: 26%
Tegas: 8,25%
Pintar/Berwawasan: 5,75%
Jujur: 2,5%
Pengalaman/Berprestasi: 2,25%
Adil dan Bijaksana: 2%
Muda: 1,75%
Ramah/Santun: 1%
Rupawan: 0,5%
Berwibawa: 0,25%
Bisa Dipercaya: 0,25%
Tidak Tahu/Tidak Jawab: 0,25%
Editor : Zhafran Pramoedya