get app
inews
Aa Text
Read Next : Generasi Muda Jabar Diberi Bekal Integritas untuk Berantas Korupsi dan Wujudkan Indonesia Maju

Sekda Jabar Sebut Kebahagiaan Masyarakat Jadi Kunci Program Pembangunan Bisa Efektif

Senin, 03 Juni 2024 | 18:18 WIB
header img
Sekda Jabar, Herman Suryatman. (Biro Adpim Jabar)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman mengingatkan kepada seluruh aparatur sipil negara Pemprov Jabar agar bisa memaksimalkan modal sosial supaya program pembangunan bisa jalan. 

Menurutnya, modal sosial itu berupa partisipasi aktif dan positif masyarakat dalam berbagai program. Syarat agar modal sosial itu muncul, masyarakat harus bahagia. Bahagia harus ditopang dengan kesejahteraan. 

"Sangat sulit kita menggerakkan masyarakat apabila posisinya kurang bahagia," ujar Herman Suryatman, Senin (3/6/2024). 

Herman berpandangan, kalau masyarakat bahagia maka tingkat kepercayaan kepada pemerintah akan tinggi. 

“Dengan high trust modal sosial akan baik dan itu sejatinya adalah modal utama pembangunan," katanya. 

Jabar memiliki hampir 50 juta penduduk tersebar di 27 kabupaten dan kota. Hal ini menjadi modal awal yang sangat berharga.

Herman menambahkan, modal sosial jauh lebih berharga daripada modal finansial. Program pembangunan bisa dibiayai anggaran besar, tapi efektivitasnya sangat tergantung partisipasi masyarakat. 

“Modal finansial hanya sebagian kecil saja," katanya. 

Bicara finansial, Herman mengungkapkan APBD 2024 Provinsi Jabar sebesar Rp36 triliun dan pada 2025 kemungkinan akan mengecil Rp6 triliun menjadi Rp30 triliun. 

"(APBD Rp30 triliun) Dan itu sangat kecil jika dibandingkan dengan PR kita yang berat dan kompleks," sebut Herman. 

Untuk menjawab berbagai pekerjaan rumah tersebut, dibutuhkan langkah-langkah ekstra dari jajaran ASN se-Jabar. Herman mengingatkan ASN agar memotivasi diri untuk terus bergerak demi kemajuan Jabar.

 "Harus ditanamkan di alam bawah sadar," cetusnya.

Herman mengingatkan lagi, semua pergerakan di Pemprov Jabar merupakan agregasi dari berbagai kebutuhan dari 27 kabupaten dan kota, yang menyangkut nasib sekitar 50 juta penduduk. Sehingga dibutuhkan gerak bersama.

"Sejatinya angka-angka di Jawa Barat adalah angka agregasi dari 27 kab/kota. Tanpa (partisipasi) kabupaten kota, sangat berat (untuk diatasi)," katanya. 

Herman mencontohkan, permasalahan yang harus dijawab bersama adalah pengangguran. Statistik menunjukkan angka pengangguran di Jabar 2024 mencapai 6,9 persen. 

Meskipun ada penurunan dari tahun sebelumnya yang 7,44 persen, tapi tetap tujuan pembangunan adalah agar tidak ada lagi orang tanpa pekerjaan dan penghasilan.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut