BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat angkat bicara terkait gangguan sistem yang terjadi di hari pertama pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK/SLB Jabar Tahap 1 Tahun 2024.
Plh Kepala Disdik Jabar, M. Ade Afriandi mengatakan, pihaknya sempat menggelar rapat dadakan bersama dari tim Amazon Web Service (AWS) untuk mengetahui kendala gangguan server PPDB yang terjadi di hari pertama.
Diketahui, laman pendaftaran PPDB Jabar ini ditangani langsung oleh tim AWS. Sementara untuk penanganan aplikasi Sapawarga langsung dari Jabar Digital Service (JDS).
"Kami lakukan meeting zoom dengan tim dari AWS kemudian dari tim Jabar Digital Service yang di Diskominfo," ucap Ade, Selasa (4/6/2024).
Dalam rapat tersebut, Ade membeberkan beberapa kendala yang membuat adanya gangguan server. Beberapa di antaranya banyak orang tua murid yang melakukan uji coba masuk ke laman PPDB sebelum jadwal sistem beroperasi secara penuh.
Setelah sistem dibuka pada pukul 08:00 WIB, barulah terjadi penurunan para pendaftar. Artinya, gangguan disebabkan karena para pendaftar melakukan login sebelum laman dibuka secara penuh.
"Karena sistem baru dibuka jam 8, sekitar 1 jam setelahnya ada penurunan layanan, kita lihat memang dalam waktu singkat melonjak penggunaan laman PPDB Online Jabar," bebernya.
Saat sudah dibuka pun sempat mengalami gangguan untuk stabilisasi layanan. Hal itu kemudian membuat beberapa peserta yang sudah mendaftarkan diri berkasnya ada yang berhasil diunggah dan tidak.
Meski begitu, Ade sudah memerintahkan pada jajarannya agar langsung melakukan perbaikan agar para orang tua bisa tetap melakukan pendaftaran secara online tanpa ada gangguan.
"Ada yang tidak bisa online tiba-tiba (berkas) bisa masuk. Nah akhirnya dari sekitar jam 12 - jam 7 malam tim IT dari bidang data dan IT panitia PPDB terutama Diskominfo Jabar melakukan perbaikan dan evaluasi sistem secara menyeluruh," tuturnya.
Menurutnya, kendala server down ini terjadi lantaran adanya perubahan sistem PPDB dari tahun sebelumnya. Tahun kemarin, tahap pertama bukan jalur zonasi dan afiafirmasi KETM. Sehingga pendaftar mengalami peningkatan.
"Tahun 2024 tahap kesatu itu zonasi. Kuota saja kan di satuan pendidikan itu 50% nah sementara yang akan memanfaatkan berdasarkan (data) dapodik lulusan SMP di Jabar itu ada 700 ribu lebih akun dari calon peserta didik baru," katanya.
Untuk diketahui, pada hari pertama ini server laman resmi PPDB Jabar down. Para orang tua siswa-siswi kesulitan untuk mengunggah berkas persyaratan ke sekolah tujuan.
Hal ini dialami orang tua murid asal Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Sofie Safiena. Dia hendak menyekolahkan anaknya dari SMPN 59 Bandung ke SMKN 9 Bandung melalui jalur zonasi, namun saat pendaftaran melalui laman resmi PPDB Jabar tidak dapat mengunggah berkas.
"Awalnya saya tahu dari guru SMP anak saya, karena saya rencana mendaftar mau dibantu pihak sekolah dan di informasikan web tidak bisa diakses dan saya login pake akun anak secara mandiri emang gak bisa," ujar Sofie, saat dikonfirmasi, Senin (3/6/2024).
Senada dengan Sofie, Warga Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Wahab mengatakan, dirinya tidak bisa mengunggah berkas PPDB anaknya melalui laman Disdik Jabar sejak pagi hingga menjelang siang. Aplikasi Sapawarga pun sudah dicobanya, hasilnya tetap tidak bisa.
"Tadi pagi mau daftar PPDB online SMA anak jam 07:00 WIB masih bisa dibuka, kemudian tulis persyaratan umum ketika mau upload dokumen kartu keluarga, KTP orang tua, dan akta langsung eror sampe jam 09:00 WIB," ujar Wahab.
Editor : Rizal Fadillah