BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Usai video mengolok-olok anak-anak korban genosida di Palestina viral di media sosial, kini kelima remaja tersebut mengungkapkan permintaan maaf secara terbuka lewat rekaman video.
Rekaman permintaan maaf diunggah pada Selasa (11/6/2024) malam dan tersebar di media sosial. Satu per satu dari kelima remaja tersebut, mengungkapkan permintaan maafnya atas perbuatan yang kadung tersebar dan memicu kegaduhan.
"Saya di sini untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas tindakan tidak terpuji yang saya lakukan, saya benar-benar tidak berniat untuk menghina, apalagi melecehkan suatu pihak tertentu, saya juga benar-benar tidak berniat untuk mendokumentasikan suatu kejadian spontan dan lalu saya mempostingnya di akun media sosial," kata salah satu remaja tersebut, dikutip Rabu (12/6/2024).
Kemudian, seorang remaja yang berperan mengunggah video tersebut di media sosial. Ia mengaku sangat menyesali perbuatannya dan berharap agar publik membuka pintu maaf untuknya.
"Saya sadar kejadian ini merugikan banyak orang, saya benar-benar menyesal, saya benar-benar merasa salah, saya berharap untuk semua ini bisa cepat selesai dan bisa dimaafkan. Saya selaku memposting video tersebut benar-benar memohon maaf dan saya akan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak akan mengulang kesalahan yang sama," ujar dia.
Pelaku video lainnya juga ikut meminta maaf. Salah satu dari mereka mengatakan komitmen dan berjanji untuk tidak lagi melakukan kesalahan serupa di masa depan.
"Melalui video ini, saya ingin mengakui kesalahan saya dan meminta maaf atas perbuatan saya yang telah menyakiti sebagian orang. Saya menyadari bahwa perlakuan saya sudah terlewat batas oleh karena itu saya berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama," katanya.
Sementara itu, lewat akun resmi Instagramnya, SMPN 216 Jakarta mengklarifikasi terkait salah satu muridnya yang ada dalam video kontroversial tersebut.
Berikut poin-poin klarifikasi dari pihak sekolah atas video yang beredar:
1. Kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah pada hari Minggu siang, 9 Juni 2024, setelah mereka pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji.
2. 4 orang yang berada dalam video tersebut bukanlah peserta didik SMPN 216 Jakarta.
3. Yang memvideokan dan mem-posting serta pemilik akun instastory tersebut merupakan salah satu peserta didik kelas 9 SMPN 216 Jakarta, yang juga teman dari mereka.
4. Setelah mendalami perihal video yang sudah beredar kami dari pihak sekolah sangat menyayangkan dan mengecam perilaku dalam video tersebut.
5. Kami dari pihak sekolah sudah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya dan mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan.
6. Kami pihak sekolah selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi.
Sebelumnya, kelima anak remaja tersebut membuat video yang mengolok-olok Palestina saat sedang makan di restoran cepat saji pada Minggu (9/6/2024).
Video itu pertama kali diunggah melalui fitur stories Instagram akun @chirenggs. Namun, video itu kembali diunggah di medsos sosial X dan menjadi viral karena lelucon mereka dinilai tak berempati terhadap Palestina.
Editor : Zhafran Pramoedya