Tanpa perencanaan dan anggaran yang memadai kata dia, jangan harap ATM dapat selesai di Jawa Barat. Sebab itu dia berharap, pemerintah kabupaten/kota dapat serius dalam persiapannya dengan harapan kasus AIDS, Tuberkulosis dan Malaria dapat ditekan.
"Kalau misal dari perencanaan tidak menjadi prioritas, program strategis, anggaran tidak cukup. Kita pesimis ATM bisa dicegah, dikendalikan dan 2030 sebagai tahun eliminasi ATM akan gagal. Kalau tidak didukung perencanaan dan penganggaran yang memadai," ucapnya.
Mengenai kesiapan kota/kabupaten terhadap tiga penyakit menular tersebut, Dian mengungkapkan mayoritas nomenklatur perencanaan sudah terpenuhi. Baik terkait pelayanan terduga TBC, risiko terindikasi HIV AIDS, layanan orang yang sudah TBC dan Malaria sudah berjalan baik.
"Hasilnya, kalau dibandingkan 2023. Sudah cukup bagus. 2025 hampir semua lengkap 27 kabupaten/kota kecuali Cianjur, karena belum didampingi secara intensif dengan program. Dia belum mencantumkan nomenklatur tentang Malaria," ungkapnya.
Sebab itu dia berharap, melalui pertemuan ini perencanaan di kabupaten/kota terhadap ATM dapat berjalan maksimal. Terlebih dengan dilibatkannya sejumlah OPD seperti Dinkes, Bappeda, Dinsos dan DP3AKB. (*)
Editor : Abdul Basir