"Karena ini (hoaks) menyebar di 514 daerah, kami berharap partisipasi dinas-dinas Kominfo di daerah dan lembaga pemerintah lainnya, perguruan tinggi, pegiat pemilu, dan organisasi masyarakat sipil di daerah agar (hoaks) bisa diantisipasi sambil meningkatkan literasi publik," ujar Koordinator Divisi SDM, Organisasi dan Diklat Bawaslu itu.
Herwyn memprediksi hoaks akan banyak muncul di tahapan kampanye dan menjelang pemungutan suara. Untuk mengantisipasinya, Bawaslu saat ini sedang mengidentifikasi kerawanan yang akan masuk dalam Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) 2024.
Selain itu, tutur dia, Bawaslu juga tengah membuat panduan pencegahan untuk para pengawas pemilu di daerah, termasuk antisipasi hoaks.
"Sambil menyosialisasikan bahaya hoaks bersama stakeholder kementerian/lembaga, pemerintah daerah, platform medsos kepada masyarakat, kami juga memaksimalkan peran hingga ke desa. Kami utamakan pencegahan," tutur pria asal Manado itu.
Selain berkolaborasi dengan admin medsos daerah, kata Herwyn, Bawaslu juga akan melibatkan konten kreator untuk turut serta melakukan literasi digital.
Editor : Ude D Gunadi