BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan akan menanggung penuh biaya pengobatan pasien korban keracunan di SDN Gandasari, Kecamatan Sindangkerta.
"Semua pengobatan korban keracunan makanan di SDN Gandasari, Sindangkerta akan ditanggung Pemda karena ini masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB)," kata Pj Bupati Bandung Barat Ade Zakir usai menjenguk belasan pasien korban keracunan makanan di RSUD Cililin, KBB, Kamis (27/6/2024).
Menurutnya, sejauh ini cover biaya yang diberikan baru sebatas yang di RSUD Cililin dengan kasus keracunan makanan di SDN Gandasari, Kecamatan Sindangkerta. Sedangkan untuk yang kasus di Kampung Tipar, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, belum bisa dipastikan.
"Untuk kasus di tempat lainnya kita harus cek dulu anggarannya, khawatirnya tidak ada, makanya saya tidak mau berjanji dulu," tuturnya.
Ade menyebutkan, untuk pasien yang dirawat di RSUD Cililin selain anak-anak ada juga dewasa dan orang tua. Pasalnya makanan yang dibagikan pada acara Samen di sekolah ada yang dibawa ke rumah sehingga dikonsumsi juga oleh pihak keluarganya.
"Jika melihat kondisi sebagian besar sudah mulai pulih, semoga dalam satu atau dua hari bisa cepat pulang," sambungnya.
Disinggung korban keracunan Samen dan kenaikan kelas SDN Gandasari, Kecamatan Sindangkerta yang dirawat di RSUD Cililin, Ade menyebutkan tinggal tersisa 13 orang. Dari jumlah itu 8 orang hari ini sudah bisa pulang dan semoga 5 lagi besok juga sudah bisa pulang.
Lebih jauh Ade Zakir mengatakan, upaya lain untuk mencegah terulangnya kasus keracunan, pihaknya mewajibkan perusahaan katering harus sudah memiliki sertifikat higenis.
Sementara untuk jajanan sekolah, karena di KBB juga pernah beberapa kali kejadian para pedagangnya akan diberikan pembinaan khusus.
"Bagi yang sudah mendapat pembinaan nantinya diperbolehkan berjualan di sekitar lingkungan sekolah. Kita pasang stiker aman di tempat jualannya," pungkasnya.
Seperti diketahui akibat keracunan makanan di acara Samen SDN Gandasari, Kecamatan Sindangkerta, tercatat 125 orang mengalami gejala keracunan makanan. Banyaknya warga yang menjadi korban sehingga ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) dan ada belasan pasien yang dirujuk untuk dirawat di RSUD Cililin. (*)
Editor : Rizki Maulana