get app
inews
Aa Read Next : Besok, Hacker PDNS Janji Bakal Serahkan Kunci Ransomware Secara Gratis

Pentingnya Pemahaman Literasi Digital Bagi Orang Tua

Minggu, 30 Juni 2024 | 19:39 WIB
header img
Kegiatan dalam rangka meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital. (Foto:Istimewa)

BANDUNG, iNewsBandungraya.idOrang tua memiliki peran penting dalam mendidik anak di zaman arus teknologi digital yang begitu pesat saat ini. Jika salah mendidik bukan tidak mungkin dampak negatif penggunaan teknologi digital terutama pada anak akan terjadi. 

Maka dari itu, rangka meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital. Kemenkominfo bekerjasama dengan Disdik Kabupaten Bekasi menyelenggarakan Nobar dengan fokus materi terkait Etika dan Cakap digital, Aman serta Etika digital. 

Kegiatan tersebut mengangkat judul “Perlindungan Anak di Dunia Online” di laksanakan di SD Sumber Jaya 05 Kabupaten Bekasi secara offline dan online yang diikuti oleh ribuan peserta, Sabtu (29/6/2024)

Berdasarkan hasil survey, Indeks Literasi Digital Nasional pada 2022 naik sebesar 0,05 poin menjadi 3,54 dari capaian indeks di tahun 2021. Ada tiga pilar yang meningkat, yaitu Pilar 1 (Digital Skill) naik sebesar 0,08 poin, Pilar 2 (Digital Ethics) naik sebesar 0,15 poin, dan Pilar 3 (Digital Safety) naik 0,02 poin. 

Namun Pilar 4 (Digital Culture) menurun sebesar 0,06 poin. Pola pada pilar ini tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Secara umum urutan pada tiap indikator memiliki urutan yang sama walaupun terdapat kecenderungan penurunan pada tiap indikator pada indikator teratas. 

Seperti penyesuaian cara berkomunikasi agar kedua pihak tidak tersinggung mengalami penurunan dari 3,82 (tahun 2021) menjadi 3,81 (tahun 2022). Sedangkan indikator dengan nilai indeks terendah cenderung mengalami kenaikan. 

Seperti keterbiasaan mencari tahu apakah informasi yang ditemukan di website benar atau salah naik dari 3,05 (tahun 2021) menjadi 3,25 (pada 2022).

Walaupun secara umum terdapat kenaikan indikator, namun pengetahuan responden mengenai perangkat keras dan lunak mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. 

Pengetahuan perangkat keras mengalami sedikit penurunan dari 49% menjawab benar, menjadi 42% menjawab benar. Begitu juga pengetahuan tentang perangkat lunak yang mengalami penurunan dari 48% menjawab benar, menjadi 45% menjawab benar. 

Kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. 

Plh kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Herry Herlangga mengatakan, regulasi program digitalisasi di Bekasi ini sudah terealisasikan dengan baik, tetapi ada beberapa kendala, seperti anak melakukan ujian sekolah dengan sistem online kebanyakan orang tua murid masih berkeluh kesah mengenai pelaksanaannya, karena anak seringkali hanya mengandalkan google untuk menjawab semua pertanyaan dari ujian sekolah itu sendiri

“Akibatnya, anak-anak menjadi malas untuk menjawab ujian sekolah. Sebab itu, perlu adanya pendekatan lebih mengenai digitalisasi kepada orangtua siswa ataupun zaman baby boomer,” katanya. 

Plh kadis pendidikan sangat menyayangkan jika digitalisasi ini tidak dimanfaatkan dengan baik, jika tidak ada literasi mengenai digitalisasi ini akan ada banyak sekali hal negatif yang dilakukan oleh anak khususnya. 

“Karena anak di zaman gen z ataupun gen x perlu paham mengenai cara menggunakan gadget yang baik dan benar, mereka pula yang akan menjadi generasi penerus di indonesia emas 2045 nanti. Bijaklah dalam ber digitalisasi dan dampingi anak-anak yang menjadi bibit unggul untuk lebih produktif dan interaktif dalam hal positif,” tambahnya.

Physichiatrist Dr. Elvin Gunawan, Sp.KJ menjelaskan mental anak menjadi sangat penting dalam dunia digitalisasi. Ada beberapa penjelasan psikologis yang menyebabkan anak ketergantungan secara negatif terhadap dunia digitalisasi, yakni identitas diri dan masalah dengan self concept, insecurity, lari dari masalah kecemasan, terakhir penyaluran perilaku kompulsif terhadap platform dunia maya. 

“Ada beberapa domain mengenai perkembangan anak, yang pertama yaitu kognitif, bahasa, sosial dan emosional, dan fisik. Adapula masalah akibat teknologi, yang pertama adiksi perilaku, perubahan pola hidup, kesehatan jiwa, komunikasi, cyber bulliying, dan wellbying. Hal yang sangat dibutuhkan oleh keluarga adalah waktu, rasa percaya, kehadiran, empati, komunikasi tidak akan pernah bisa tergantikan oleh teknologi,” ucapnya. 

Sementara itu, Direktur Pt. Cipta Manusia Indonesia dan Founder Kaizen Montessori Ismita Putri menambahkan Digital parenting zaman now dan zaman old bisa dibedakan dari dua contoh ini. Yang pertama, di dalam dunia nyata kita tidak boleh menerima hal apapun dari orang asing. 

“Jika dalam dunia cyber kita tidak boleh memberikan data pribadi. KPAI merilis laporan catatan akhir tahun terkait kekerasan dan perundungan pada anak sepanjang 2023,” tambahnya.

Menurutnya, KPAI juga melakukan serangkaian upaya dalam menangani kasus tersebut, yang pertama peran orang tua, guru, masyarakat, dan pemerintah untuk turut mencegah kekerasan pada anak, melakukan kegiatan preventif dan edukatif, memberikan pendampingan hukum dan pemulihan mental, memonitoring penegakan hukum. 

“Pemecahan masalah kekerasan terhadap anak harus menjadi prioritas bersama, kesadaran orang tua, guru, kepedulian masyarakat, dan peran pemerintah. Jadilah orang tua paket lengkap, yakni sosok suri tauladan, sahabat, dan teman,” ujar Ismita.

Caranya ialah: tidak gaptek, tau aplikasi yang tepat, dan menjadi contoh. Hal terpenting dalam digital parenting ialah komunikasi. Bermainlah dengan aman, belajarlah dengan aman, dan tetaplah aman.

“Memonitor aktivitas online anak-anak mereka Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah puluhan ribu yang terbagi menjadi peserta offline dan online,” tutupnya. (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut