BANDUNG,iNews BandungRaya.id - Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) AT - Taqwa harus membayar biaya wisuda antara Rp1.700.000 hingga Rp 3 Juta.
Itu agar mereka bisa mengikuti sidang senat terbuka wisuda angkatan tahun akademik 2023 - 2024 di hotel horizon Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).
Bahkan mahasiswa yang telah di wisuda diduga tidak mengetahui keberadaan Kampusnya dikarenakan kuliah menggunakan metode online.
Wisudawan asal Batam, Sultan Isyafi yang merupakan mahasiswa dari kampus SUNI yang menginduk ke kampus STIT AT - Taqwa mengatakan, untuk wisuda sarjana yang dilakukan di Bandung harus membayar biaya wisuda Rp 1.750.000.
"Saya kuliah online selama empat tahun dan untuk satu semester Rp300 ribu, dan untuk wisuda kami di sini," ucapnya saat ditemui di lokasi.
Sementara wisudawan asal Kabupaten Bandung Herni Nurani menyebutkan, telah melaksanakan perkuliahan selama 4 tahun dengan 8 semester dan perkuliahan online 1 tahun dan offline 3 tahun.
Terkait biaya wisuda, dia menyebutkan, telah membayar biaya sebesar Rp3 juta.
"Saya ambil program PAUD, itu kan di STIT Muhammad Mardiyana di Tenggerang dan sekarang pindah ke Rancaekek, biaya wisuda hari ini Rp3 jutaan," tutur Herni seraya menyebutkan mengambil paket kuliah sampai lulus dengan total pembayaran Rp15 juta.
Sedangkan wisudawan program sarjana jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Shohibul Latif asal Sumedang mengaku telah menempuh pendidikan perkuliahan di STIT AT - Taqwa selama empat tahun dengan metode kuliah online dengan meraih indeks prestasi komulatif (IPK) 3,5.
Namun dikarenakan kuliah online selama empat tahun, dirinnya kebingungan terkait lokasi kampus. Padahal AT Taqwa merupakan kampus yang mengantarkan dirinya meraih gelar sarjana.
Begitupun dengan wisudawan asal Bandung, Anita yang mengambil program Sarjana PAI selama empat tahun. Yakni dengan perkuliahan tatap langsung (offline) selama 1 tahun, sedang metode daring 3 tahun termasuk pada saat bimbingan (skripsi).
"Saya kuliah empat tahun tapi lebih banyak kuliah online selama tiga tahun dan offline satu tahun," katanya.
Terkait hal itu Pembina Yayasan STIT AT Taqwa, Dr Cecep mengatakan, kampus AT Taqwa dalam proses pindah dari Gegerkalong ke Rancaekek, Kabupaten Bandung. Alih kelola sudah dilakukan kurang lebih 6 bulan yang lalu. AT Taqwa sudah mendapat hasil lapangan dari kopertais Jakarta dan tinggal disposisi Surat Keputusan (SK).
"Saat ini kita dalam proses pindah alih kelola dari kampus Gegerkalong ke Rancaekek, dan sudah dapat dari kopertais, tinggal menunggu disposisi," ujarnya saat dihubungi wartawan.
Terkait perkuliahan online dengan jangka waktu 3-4 tahun, menurutnya perkuliahan online dilakukan karena sisa lanjutan mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain.
Disinggung soal biaya wisuda yang dibebankan ke mahasiswa dan nominalnya berbeda-beda, Cecep mengaku tidak mengetahui hal tersebut sebab dalam edaran sudah ditentukan Rp1.750.000.
"Kalau perbedaan biaya wisuda itu saya kurang tahu. Tapi terkait belajar online itu karena mahasiswa pindahan, jadi sisanya diteruskan secara online hingga finishing saja dengan skripsi dan dalam bimbingannya ada juga yang intensif," terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kampus AT Taqwa di Tangerang, merupakan STIT Muhammad Mardiyana dan saat ini sudah satu yayasan dan dalam proses pindah ke Bandung.
"AT Taqwa di Tangerang itu STIT Muhammad Mardiyana saat ini dalam proses pindah ke Bandung. Sehingga kedepannya perkuliahan akan banyak dilakukan secara tatap muka," pungkasnya. (*)
Editor : Rizki Maulana